KABARKALIMANTAN1, Phnom Penh – Pelatih timnas Indonesia, Indra Sjafri, tak hanya bekerja keras mempersiapkan para pemain jelang laga final, Selasa (16/5/2023) di atas lapangan. Indra juga harus mempelajari kekuatan dan kelemahan Thailand, lawan di partai final.
Untuk itu, Indra Sjafri bahkan sampai harus menghabiskan waktu 3 jam untuk menyimak video-video permainan Thailand. Ia menandai kelemahan dan kekuatan Tim Gajah Perang.
“Saya dan tim analisa performa sudah menilai dan me-record semua pertandingan mereka. Tadi antara jam 8-11 WIB kami sudah menganalisa semua pertandingan mereka. Dimana kekurangan dan kelebihan mereka, dan bagaimana cara merespons mereka,” Indra Sjafri di Phnom Penh.
“Silakan ditunggu besok. Mudah-mudahan rencana atau respons kita, pas untuk menghadapi mereka. Cara ini biasa saya lakukan di tim-tim sebelumnya yang berhasil juara.”
Pengganti Arhan
Sementara itu bek kiri andalan Indonesia yang jago melempar jarak jauh, Pratama Arhan, dipastikan absen pada laga final. Arhan absen mendapat hukuman larangan bertanding setelah mendapatkan kartu merah pada laga semifinal melawan Vietnam, Sabtu (13/5).
Sebagai pengganti, Alfeandra Dewangga berpotensi dimaksimalkan untuk menggantikan peran Arhan, sebagai spesialis lemparan ke dalam jarak jauh.
Absennya Arhan merupakan kehilangan besar bagi Indonesia. Selain kehilangan sosok bek kiri yang tangguh, Indonesia juga harus kehilangan pemain yang punya kelebihan dalam melepaskan lemparan ke dalam jarak jauh.
Saat semifinal, 2 lemparan ke dalam jarak jauh Arhan berkontribusi besar dalam terciptanya 2 gol untuk Indonesia yang diciptakan Komang Teguh dan Muhammad Ferarri.
Namun kubu Indonesia tak perlu terlalu khawatir. Mereka masih memiliki pemain lain yang punya kemampuan melepaskan lemparan ke dalam jarak jauh selain Pratama Arhan.
Alfeandra Dewangga ternyata juga punya kemampuan melepaskan lemparan ke dalam jarak jauh. Selama ini ia hanya dikenal punya tendangan-tendangan akurat.
Kemampuan lemparan ke dalam jarak jauh Dewangga pernah beberapa kali dia tunjukkan saat membela klubnya di Liga 1 yaitu PSIS Semarang. Lemparan ke dalam jarak jauh bisa diandalkan menjadi salah satu opsi serangan Indonesia.
Istirahat, Tutup Akun
Dari kubu lawan, pelatih Thailand Issara Sritaro mengungkap kekuatan Indonesia. “Saya tak terkejut mereka bisa mengalahkan Vietnam dan kini berada di final,” kata Issara Sritaro dikutip dari Bangkok Post.
“Mereka tim yang cepat dan terbilang tim yang bagus secara keseluruhan. Namun kami harus fokus pada permainan kami sendiri dibanding hal-hal lain.”
Penyerang Thailand Achitpol Keererom siap habis-habisan melawan Indonesia. Ia mengatakan kondisi fisiknya kini sudah ideal karena waktu istirahat selama 2 hari.
“Sekarang kami sangat siap. Saya beristirahat penuh selama dua hari dan tubuh telah pulih sepenuhnya,” ujar Achitpol yang kini berkostumFC Augsburg II Jerman itu, di BallThai.com.
Achitpol dan terutama Teerasak Poeiphimai, akan diplot jadi penopang serangan Tim Gajah Perang. Yang bermasalah justru lini belakang. Selain dinilai mudah ditembus, bek Thailand, Songchai Thongcham, bikin masalah.
Songchai meminta suporter Merah Putih agar tak datang ke stadion, akhirnya menutup akun medsosnya. Jelang laga final tersebut, dalam jumpa ers, Songchai di Thai Rath bilang, “Thailand tak membidik medali lain, kecuali emas. Saya juga minta fans Indonesia tak usah datang ke stadion, biar fan Thailand saja.”
Ucapan bernada sombong itu pun direspon warganet Indonesia yang terkenal kejam. Ribuan akun Indonesia membanjiri akun Somchai dengan sumpah serapah. Tak tahan di-bully, Somchai menutup akunnya.
PRAKIRAAN FORMASI XI
Indonesia (4-2-3-1): Ernando Ari (Kiper); Bagas Kaffa, Rizky Ridho, Komang Teguh, Rio Fahmi (Belakang); Muhammad Taufany, Alfeandra Dewangga; Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan, Fajar Fathur Rahman (Tengah); Ramadhan Sananta (Depan).
Pelatih: Indra Sjafri.
Thailand (4-1-4-1): Soponwit Rakyart (Kiper); Bukkorre Lamdee, Songchai Tongcham, Jakkrapong Sanmahung, Chatmongkol Rueangthanarot (Belakang); Arifin Doloh; Channarong Promsrikaew, Purachet Thodsanid, Leon James, Yotsakorn Burapha (Tengah); Teerasak Poeiphimai (Depan).
Pelatih: Issara Sritaro.
Top Skor
5 gol: Nguyen Van Tung (Vietnam)
4 Gol: Fajar Fathur Rahman (Indonesia), Saravanan Thirumurugan (Malaysia), Teerasak Poeiphimai (Thailand)
3 Gol: Ramadhan Sananta (Indonesia), Theit Hein Soe (Myanmar)
2 Gol: Marselino Ferdinan, Titan Agung (Indonesia), Chou Sinti (Kamboja), Yotsakorn Bhurapa, Achitpol Keereerom (Thailand)
1 Gol: Irfan Jauhari, Beckham Putra Nugraha, Komang Teguh, M. Ferarri, M. Taufany (Indonesia), Sor Rotana, Lim Pisoth, Ky Rina, Sin Sovannmakara (Kamboja), Purachet Thodsanit, Leon James, Anan Yodsangwal (Thailand), Nicky Melvin Singh (Singapura), Nguyen Quoc Viet, Nguyen Thai Son, Le Quoc Nhat Nam (Vietnam), Dov Carino (Filipina), Ubaidullah Shamshul, Muhammad Syahir bin Bashah, Najmudin Akmal, Muhammad Haqimi, Muhammad Mukhairi Ajmal, Mohd Aiman Afif (Malaysia), Mouzinho Barrett de Lima, Luis Figo Pereira Ribeiro, Elias Joao da Costa Ximenes Mesquita (Timor Leste)
Bunuh Diri:
1 Gol – Bagas Kaffa (Indonesia)
