KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Kericuhan tak terelakan dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan pendukung salah satu calon yang tak terima dengan keputusan pemilu di Kantor KPU Kalteng, Jalan Jend.Sudirman, Palangka Raya, Rabu (1/2/2023) pagi.
Situasi semakin memanas setelah juru bicara KPU Kalteng tak mampu meredam kemarahan massa. Aksi dorong antara petugas pengamanan dari Ditsamapta Polda Kalteng tak terelakkan.
Kericuhan semakin menjadi setelah massa turut melakukan pembakaran terhadap salah satu bangunan KPU Kalteng.
Berbagai upaya pencegahan dan penguraian massa dilakukan aparat dalam mencegah unjuk rasa semakin meluas. Puncaknya massa bahkan meletakkan bom di salah satu tempat. Namun beruntung bom berhasil dijinakkan segera oleh aparat kepolisian.
Berikut adalah simulasi yang dilakukan jajaran Ditsamapta Polda Kalteng dalam rangkaian pemilu 2024 mendatang. Peragaan dilakukan langsung 238 personel angkatan 48 dan 52 sekaligus menjadi rangkaian penutupan pembinaan dan tradisi baret.
Kegiatan dipusatkan di depan kantor KPU Kalteng Jalan Jenderal Sudirman memang sengaja dilakukan untuk menggambarkan potensi kerawanan yang akan terjadi.
Rangkaian simulasi dilihat langsung Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto bersama Wakil Ketua DPRD Kalteng Abdul Razak dan jajaran Komisioner KPU Kalteng.
Dir Samapta Polda Kalteng Kombes Pol Cahyo Widiarso, mengatakan pelaksanaan pelatihan dilaksanakan selama 12 hari dalam rangka mempersiapkan pengamanan pemilu.
“Untuk pengamanan pemilu nantinya kita akan mengerahkan 300 personel dari Ditsamapta. Kedepan akan ditambah dengan personel lain seperti Satbrimob dan polres jajaran,” katanya didampingi Kabid Humas Kombes Pol Kismanto Eko Saputro.
Ia pun menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan intelijen dan KPU, kerawanan pemilu masih menandakan kondusif.
“Mudahan seluruh wilayah aman dan tidak terjadi kerawanan Kamtibmas selama pesta demokrasi,” ujarnya.
Sementara Komisioner KPU Kalteng, Wawan Wiraatmadja, mengatakan selama pelaksanaan pemilu pada 2019 lalu tidak mengalami masalah berarti. Namun melalui simulasi ini menekan persiapan jika hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Kalteng dan potensi kerawanan sudah dipetakan dengan baik. Kami yakin potensi kerawanan tersebut dapat ditangani dengan baik,” pungkasnya. (TING)
