POLITIK

Tangan Gaib Paksa Arah Koalisi Golkar, Lewat Jerat Hukum Airlangga

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Tangan gaib mengobok-obok internal Partai Golkar menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar untuk mengganti paksa Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto

Setelah mengungkap puluhan proyek di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sebagai Menko Perekonomian, Airlangga dipanggil Kejaksaan Agung dalam kasus lain. Ia diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi penerbitan izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 17 Juli.

Pengamat dan warganet menduga, kasus itu jadi isu untuk menjerat sekaligus menjatuhkan Airlangga, agar arah koalisi Golkar di Pilpres 2024 bisa ditarik paksa ke koalisi tertentu Mencuatnya isu munaslub tak terlepas dari sikap Airlangga yang tak kunjung menentukan arah Golkar untuk 2024.

Diyakini Airlangga pun tengah berhitung. Jika ikut koalisi penguasa, saat kalah, Golkar akan terlempar dari kekuasaan. Dalam survei terbuka non-lembaga survei, prosentasenya jauh. Mayoritas rakyat ingin perubahan. Namun jika Golkar saat ini mendeklarasi bergabung ke koalisi non-penguasa, Airlangga atau partainya akan dihabisi dengan segala cara.

Bertalian dengan itu, pengamat politik Universitas Paramadina, Khoirul Umam, menilai kelanjutan kasus hukum yang saat ini menyeret Airlangga bergantung pada sikap Golkar untuk Pilpres 2024. Ia menyebut ada “tangan gaib” yang memainkan instrumen penegak hukum.

“Lanjut atau tidaknya kasus hukum yang diduga melibatkan Airlangga, akan bergantung pada seberapa nurut Airlangga pada instruksi tangan-tangan gaib atau the invisible hand yang memainkan instrumen penegak hukum untuk baku atur kekuasaan tersebut,” ucapnya.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP kini memang tidak jelas lagi. Sebab, PPP belakangan menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo yang merupakan calon presiden dari PDIP. Sedangkan PAN cenderung mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Mereka menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres.

Banyak Faksi

Sementara itu, Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga, sempat bermanuver mendekati Ganjar, tapi tampak mengambang. Justru ada sinyal Golkar mendekat dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan. Di Golkar sendiri banyak faksi-faksi, yang mudah dibelah karena faktor kepentingan politik.

Pengamat politik Universitas Padjadjaran, Dadang Rahmat Hidayat, menilai KIB saat ini secara implisit sudah bubar. Dia pun mengatakan Golkar tak bisa bertahan sendirian dan harus segera menentukan arah koalisi karena pemilu tinggal sebentar lagi.

Dadang menyebut Golkar tak mungkin menggaet partai lain untuk ikut mengusung Airlangga jadi calon presiden. Menurut dia, Airlangga harus realistis. Elektabilitas Airlangga sebagai Capres atau bahkan Cawapres yang terekam dalam berbagai hasil survei, sangat rendah.

Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai wacana munaslub memperlihatkan wajah internal Golkar yang saat ini terpecah. Ia menyebut ada kelompok atau faksi yang mempunyai pilihan berbeda terkait dukungan capres dengan Airlangga.

Menurut Asrinaldi, kehadiran sejumlah elite Golkar, di antaranya Ketua DPP Christina Aryani, Rizal Mallarangeng, dan Supriansa di acara Nasdem membuat isu munaslub makin kencang. Menurut dia, banyak faksi di Golkar yang tak setuju dengan pilihan Airlangga.

“Waktu 2014 arah dukungan juga terpecah, 2019 juga gitu walaupun solid ke Pak Jokowi. Apa yang bisa kita gambarkan? Di tubuh Golkar banyak faksi. Munaslub itu menggambarkan apa yang dilakukan Airlangga membuat beberapa faksi gerah,” imbuhnya.

Terpisah, pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, juga berpandangan wacana munaslub Golkar menunjukkan adanya faksi yang realistis jika Airlangga tak bisa menjadi capres.

“Wacana munaslub yang mengemuka saat ini menunjukkan ada kelompok di internal Golkar yang berseberangan dengan Airlangga. Wacana munaslub bisa jadi ada korelasinya dengan kepentingan Pilpres 2024,” kata dia.

Karyono pun menilai munaslub boleh jadi sebagai upaya untuk menekan Airlangga agar mengendurkan nafsu politiknya. Di lain sisi, banyaknya ‘goyangan’ di tubuh partai Golkar dinilai digunakan pihak eksternal untuk menggaet partai tersebut masuk ke dalam koalisi tertentu.

Sebagai partai besar yang berdiri sejak lama, Golkar dinilai masih signifikan untuk menyukseskan Pilpres 2024. “Partai beringin ini masih menjadi partai terbesar nomor dua dalam pemilu 2019. Wajar Golkar sangat penting untuk diperhitungkan,” kata Karyono.

Dipanggil Presdien

Kemarin, Rabu (26/7) Airlangga sempat dipanggil Presiden Jokowi sekitar 3,5 jam di Istana Kepresidenan Jakarta. Sejumlah menteri juga hadir, di antaranya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mendikbudristek Nadiem Makarim, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Namun Airlangga tampak pulang paling akhir, setelah para menteri lain keluar dari istana lebih dulu. Kepada awak media ia hanya sedikit bicara soal perekonomian. Namun saat ditanya terkait isu Munaslub Golkar, Airlangga tampak menghindar dan hanya menjawab pendek saja, “Amanlah, terkendali.”

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top