POLITIK

SMRC Tepis Survey Bayaran, Anies Santai Meski Selalu “Kalah”

KABARKIALIMANTAN1, Jakarta – Menjelang pemilihan presiden dan Wakil Presiden 2024, berbagai lembaga survei berbondong-bondong merilis hasil survei yang mana Anies Baswedan selalu menempati urutan ketiga.

Dikutip dari kanal YouTube Anies Baswedan, Anies selalu berada di nomor 3, kalah dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang juga dideklarasikan menjadi bakal Calon Presiden.

Pengamat politik Rocky Gerung blak-blaknya bahwa banyak laga survei yang sifatnya pesanan. “Sering tidak masuk akal, tapi memang begitulah lembaga survey bayaran,” sentil Rocky.

Anies sendiri memanggapi dengan santai. Ia sadar, itu tergantung pada surveyor, baik pemilihan waktu survei, penentuan responden, hingga muncullah hasil tersebut.

“Mereka yang memilih responden, mereka yang memilih timing. Soal survei, ingat Pilkada Jakarta. Kami tidak pernah nomor 1. Hasilnya?” ujar Anies di Jakarta, pekan lalu.

Ironisnya, beberapa politisi suka memanfaatkan lembaga survey model itu. Tak ayal kini bermunculan lembaga survey abal-abal. Yang sudah dikenal saya bisa dipesan, apalagi yang abal-abal.

Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Puadi, sempat menyoroti hal ini. Dia khawatir lembaga survei memanipulasi metodenya karena pesanan politik.

“Jangan sampai nanti kelengkapannya sudah nenar, salah satunya berbadan hukum, tapi di prosesnya, di metodenya, misalnya kaitannya dengan sampling, kan tidak sedikit ya yang di manipulasi,” kata Puadi.

Menurutnya, jika sebuah survei dilakukan karena pesanan politik, maka data yang dibeberkan ke publik sudah tidak ilmiah.

Dalam Pilpres 2019, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), bahkan pernah dituduhCmiring. Saat itu SMRC menyebutkan elektabilitas Presiden Joko Widodo jauh melampaui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

“Saya tidak percaya dengan hasil survei (SMRC), bahkan meyakini jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, maka elektabilitas Prabowo yang berada di urutan teratas, bukan sebaliknya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade kala itu.

Andre menegaskan, keyakinannya bukan opini belaka. Namun berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan Gerindra secara berkala.

“SMRC ini kan pendukungnya Ahok, pendukungnya Jokowi. Ahok itu kan merepresentasikan Jokowi di DKI. Di tingkat nasional sekarang mirip seperti itu, padahal Prabowo masih unggul atas Jokowi,” pungkas Andre.

Pendiri SMRC, Saiful Mujani, merespons tudingan yang menyebut lembaganya selalu merilis hasil survei bayaran sesuai dengan titipan pemerintah.

Adapun tudingan itu datang dari sejumlah pihak pendukung bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan, yang tak terima angka elektabilitas jagoannya selalu merosot.

“Rocky Gerung juga menyebut LSI dibangun atas kucuran dana dari Bank Dunia. Saya yang bikin LSI. Tidak dibiayai world bank, tapi JICA, Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency,” ungkap Saiful melalui Twitternya.

Sebelumnya olitisi Partai Demokrat, Benny K. Harman, juga menuding pemerintah membayar semua lembaga survei kredibel untuk menjatuhkan nama Anies Baswedan dalam setiap rilis survei elektabilitas.

“Survei pun dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, skenario untuk mengalahkan Anies dengan berbagai cara,” kata Benny dalam keterangannya (6/6).

Jika flashback ke Pilkada DKI 2017, hasilnya telak sekali. Hanya segelintir lembaga survey yang memenangkan Anies. Mayoritas mengunggulkan Ahok dan netizen mencap mereka negatif.

13 Lembaga Survey yang Menangkan Ahok (Pilkada DKI 2017: Ahok vs Anies)

1. Saiful Mujani Research Center (SMRC); Ahok 34, 8 persen VS Anies 26,4 persen
2. Indikator Politik; Ahok 38,2 persen VS Anies 22,7 persen.
3. Charta Politika; Ahok 36,8 persen VS Anies 27 persen.
4. Populi Center; Ahok 36,7 persen VS Anies 28,5 persen.
5. Lembaga Survei Indonesia; Ahok 31, 8 persen VS Anies 23,0 persen
6. LSI Denny JA; Ahok 27,1 persen VS Anies 23,6 persen
7. Poltracking; Ahok 15,9 persen VS Anies 14,3 persen
8. Indocon; Ahok 30, 1 persen VS Anies 21,6 persen
9. KedaiKopi; Ahok 27,5 persen VS Anies 23,9 persen
10. Median; Ahok 34,2 persen VS Anies 25,4 persen

11. Lingkaran Survei Indonesia: Ahok 32, 6 persen VS Anies 21,4 persen (menang 1 putaran).
12. Alvara Research Center; Ahok 34,8 persen VS Anies 22,2 persen (klaim tingkat kepercayaan 95 persen).
13. Polmark Research memenangkan Anies 25,3 persen tetapi memprediksikan hasil akhir putaran 2 justru Ahok mendapatkan 28 persen, mengalahkan Anies.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!