Siap Tanggulangi Karhutla, Polda Kalteng Gelar Pasukan dan Sarpras

KABARKALIMANTAN1.COM, PALANGKA RAYA – Apel gelar pasukan dan sarana prasarana menanggulangi Karhutla digelar Polda Kalteng di Lapangan Mako Ditsamapta, Jalan Tjilik Riwut Km 6, Palangka Raya, Rabu (3/8/2022). Kegiatan diikuti ratusan personel dari instansi terkait seperti TNI, Manggala Agni, dan BPBD.

Apel dipimpin langsung Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, dihadiri Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, Wakapolda Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, dan pejabat utama Polda Kalteng serta para kapolres jajaran secara virtual.

Adapun yang menjadi program prioritas Polda Kalteng adalah penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (karhutla), penanggulangan banjir, pengawalan food estate dan pengungkapan kejahatan lingkungan hidup dan mafia tanah serta penanganan covid -19.

Dalam amanatnya, Kapolda Kalteng menyampaikan melalui apel kesiapan ini diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan personel berikut kelengkapan sarana dan prasarana pendukung dalam mewujudkan semua yang menjadi fokus program prioritas Polda Kalteng.

“Personel dan Sarpras yang kita miliki harus betul-betul siap kapan pun dibutuhkan dan digunakan di lapangan sehingga ke enam program Polda Kalteng dapat terwujud di tahun 2022 ini,” ujarnya.

Kapolda menerangkan, bahwa ke enam program yang telah dicanangkan tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi khusus (rakorsus) karhutla, terkait menjaga kelestarian dan keindahan alam khususnya di Kalimantan Tengah.

“Kita sudah komitmen dan satu frekuensi jika terjadi bencana alam maka saling berkoordinasi untuk segera melakukan penanganan,” ucap Kapolda.

Nanang menerangkan, patroli gabungan karhutla akan terus dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi kerusakan alam dan pidana jika membakar lahan. Hingga saat ini melalui pantauan satelit, Kalteng masih menunjukkan titik hijau tanpa ada hotspot.

“Penindakan hukum adalah Langkah terakhir. Terus siarkan sosialisasi agar masyarakat turut berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan tanpa adanya karhutla,” jelasnya.

Dikatakan, dibandingkan dengan 2018 dan 2019 yang memiliki intensitas karhutla tinggi. Di tahun 2021 dan 2022 sudah mulai menurun. Hal ini disebabkan Kalteng yang memasuki kemarau basah. Berdasarkan pantauan terakhir melalui hotspot titik api di satelit, Kalteng masih menunjukkan titik hijau tanpa adanya hotspot.

“Saya yakin dan percaya saat ini tingkat kepercayaan masyarakat sudah sangat baik untuk menjaga lingkungannya. Untuk itu saya tegaskan penindakan hukum adalah Langkah terakhir, seluruh personel diwajibkan memberikan sosialisasi mengenai bahaya karhutla dan sanksi yang dapat diterima jika melakukan pembakaran,” tegasnya.

Komunikasi baik kepada masyarakat pasti menimbulkan kepatuhan hukum yang baik. Melalui sosialisasi nantinya ada kontribusi terkait penanganan karhutla.

“Patroli gabungan terus kita pertahankan. Kita juga menggunakan teknologi dalam hal ini, dimana sejumlah aplikasi telah kita buat untuk pelaporan dan pengecekan hotspot di seluruh wilayah,” pungkasnya. (TING)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *