Internasional

Setelah 20 Tahun, Roman Abramovich Resmi Lepas Chelsea

KABAR KALIMANTAN1, London – Taipan Rusia, Roman Abramovich, resmi melepas kepemilikannya di klub raksasa Inggris, Chelsea, pada Minggu (27/02/22).

Hal ini diumumkan secara resmi melalui laman dan akun media sosial klub. Seperti diketahui, isu pro dan kontra mengenai Abramovich memang menghangat beberapa hari belakangan.

Pasalnya, sang taipan disinyalir menjadi orang dekat dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang tengah disorot lantaran keputusan untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Hal ini kemudian memicu pembahasan di parlemen Inggris yang salah satunya menyebut bahwa aset yang dimiliki Abramovich harus ditarik seluruhnya.

Sebelumnya, sang pengusaha juga dikenai larangan untuk datang ke Britania Raya untuk selamanya, usai meledaknya perang Rusia-Ukraina.

“Dalam 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea, saya selalu melihat peran sebagai pengelola klub. Pekerjaan ini tentu cukup sukses dalam membangun masa depan dan memberikan peran positif,” ujar Abramovich dikutip dari akun Instagram resmi klub.

“Saya mengambil keputusan  dengan perhatian besar saya pada Chelsea dan berkomitmen kepada nilai-nilai yang tertanam.”

“Saya menyerahkan kepemilikan Chelsea kepada Badan Pengelola Chelsea. Ini merupakan posisi terbaik untuk menjaga kepentingan klub, pemain, staff, dan fan,” imbuh Abramovich.

Sejak mengambil alih The Blues dari Ken Bates pada 2003, salah satu orang terkaya di Rusia ini memberikan perubahan besar.

Setidaknya, Abramovich mampu memberikan dua gelar Liga Champions, yakni pada 2011/2012 dan 2020/2021, serta lima juara Liga Inggris mulai musim 2004/2005, 2005/2005, 2009/2010. 2014/2015, dan 2016/2017

Putri Kritik Putin

Anehnya, putri Abramovich justru menentang perang antara Rusia dan Ukraina. Melalui Stories di Instagram, Sofia Abramovich (27) bahkan terang-terangan mengecam presiden Rusia Vladimir Putin karena memicu perang.

Sofia memposting semacam poster bahwa yang ingin perang dengan Ukraina adalah Putin sendiri, bukan rakyat Rusia secara keseluruhan.

“Propaganda Kremlin yang terbesar dan paling sukses adalah bahwa banyak orang Rusia yang membela Putin,” sebut tulisan di Stories Sofia belum lama ini.

Netizen pun memuji keberaniannya itu. “Bagus, anak muda. Semakin banyak warga negaramu melakukan hal ini, semakin baik. Jelas bahwa ini adalah misi seorang pria, bukan satu negara,” tulis warganet.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (27/2/2022), Sofia tinggal di London dan banyak menghabiskan waktunya di ibukota Inggris itu. Ia pun cukup sering memposting di Instagram mengenai kegiatannya.

Postingan anti Putin itu jadi perhatian lantaran sang ayah, Roman Abramovich, dinilai dekat dengan rezim Putin dan semakin banyak yang menuntut agar Roman diberi sanksi berat oleh Inggris menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Parlemen Inggris berdasarkan keterangan oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengidentifikasi Roman sebagai salah satu dari 35 oligarki yang membantu Putin.

Roman sendiri telah membantah bahwa ia dekat dengan Kremlin atau melakukan sesuatu yang pantas membuat dirinya memperoleh sanksi berat. Sebelum invasi Rusia, Roman sebenarnya sudah sulit masuk ke Inggris.

Di Inggris, Roman antara lain memiliki mansion senilai sekitar USD 125 juta di dekat Kensington Palace, London. Mungkin di sanalah Sofia tinggal.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!