KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) disebut telah memenuhi syarat pertama untuk menjadi Sekolah Rujukan Google.
“Sekolah tersebut adalah SMPN 6 yang mana saat ini 15 gurunya lulus Sertifikasi Google Certified Educator Level 1,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan, di Palangka Raya, Jumat (4/7).
Dia menerangkan, pencapaian para guru tersebut telah memenuhi salah satu syarat utama sebagai Sekolah Rujukan Google, yaitu minimal 30 persen dari jumlah guru tersertifikasi Level 1.
Hal ini menandai komitmen sekolah dalam mendorong transformasi digital di dunia pendidikan serta kesiapan menghadapi tantangan pembelajaran masa kini di wilayah Kota Palangka Raya.
“Pencapaian ini merupakan langkah penting dalam mendorong penguatan literasi digital di lingkungan sekolah. SMPN 6 Palangka Raya menunjukkan bahwa mereka siap menjadi pionir pendidikan berbasis teknologi di kota ini,” ujar Aprae Vico.
Dia menambahkan, langkah awal menuju Sekolah Digital di SMPN 6 Palangka Raya ini juga meningkatkan berpeluang sekolah setempat untuk naik ke tahap berikutnya sebagai Sekolah Rujukan Google.
Vico mengatakan, 15 guru dari SMP Negeri 6 Palangka Raya itu telah mendapatkan pengakuan resmi dari Google for Education atas kompetensi dalam pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran.
Google Certified Educator Level merupakan sertifikasi yang diberikan kepada pendidik yang telah menguasai penggunaan alat-alat digital Google.
Alat-alat itu seperti pengelolaan kelas melalui Google Classroom, pemanfaatan Google Drive, Docs, Slides, dan Sheets, pembuatan kuis dan survei menggunakan Google Forms. Selain itu juga ada pengaturan jadwal pembelajaran via Google Calendar dan kolaborasi daring melalui berbagai platform Google.
“Banyak manfaatnya. Ujian sertifikasi dilakukan secara daring selama 180 menit, dengan kombinasi soal pilihan ganda, mencocokkan pasangan, hingga studi kasus yang menilai penguasaan aplikasi Google dalam konteks pembelajaran,” ungkapnya.
Status ini akan membuka berbagai peluang baru, seperti akses pelatihan dan teknologi pembelajaran terbaru, kerja sama dan kolaborasi dengan sekolah rujukan lainnya. Lalu perluasan penggunaan sistem pembelajaran digital di seluruh kelas.
“Ini bukan sekadar penguasaan teknologi, tapi bentuk nyata dari peningkatan kualitas layanan pendidikan,” kata Vico.
Sumber: ANTARA
