KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA — Sejarah baru ditorehkan Polda Kalteng dalam bidang kesehatan. Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Tingkat III Polda Kalteng resmi menjadi lokasi praktek klinis mahasiswa kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR).
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Kepala RS Bhayangkara
Kompol Anton Sudarto dengan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UPR, dr Syamsul Arifin di Mapolda Kalteng, Selasa (15/3/2022).
MoU kedua belah pihak itu disaksikan Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi dan Asisten III Pemprov Kalteng Lies Fahimah. Hadir juga Kadis Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul, Direktur RSUD Doris Sylvanus drg Yayu Indriaty, Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Saifudin, dan pejabat utama Polda Kalteng.
Wakapolda Ida Oetari mengatakan, dengan kerjasama ini maka mahasiswa kedokteran UPR akan melakukan praktek klinis di RS Bhayangkara, selain RSUD Doris Sylvanus yang sebelumnya lebih awal menjadi tempat praktek.
“Ini merupakan sejarah baru bagi Polda Kalteng, lewat teaching hospital diharapkan akan meningkatkan kemampuan calon dokter untuk bisa melaksanakan keilmuannya dalam bentuk praktek secara utuh dengan kondisi ril di lapangan dan ready to use,” katanya.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan RS Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, untuk dijadikan teaching hospital, dengan harapan melalui kerjasama ini, akan lahir dokter-dokter yang dapat menunjang pelayanan kesehatan di Kalteng.
Sementara itu Dekan FK UPR Syamsul Arifin , berharap dengan adanya tambahan RS Bhayangkara sebagai rs jejaring untuk praktek mahasiswa kedokteran tahap profesi, daya tampung untuk mahasiswa praktek menjadi lebih banyak.
Memang sebelum adanya tambahan jejaring itu, sebelumnya mahasiswa kedokteran telah melakukan praktek di RS Doris Sylvanus Palangka Raya, tetapi kini kuota mahasiswa baru yang diterima meningkat saat di FK.
Tak dipungkirinya, animo pendaftar di FK UPR meningkat terus. Apalagi sejak fakultas ini terakreditasi B. Tetapi yang diterima rata-rata hanya 120 mahasiswa saja dan tercatat hingga kini telah mencetak 208 orang sebagai dokter. (MGN).
