KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya -Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, Polda Kalimantan Tengah, menggelar apel kesiapsiagaan personel dan sarana prasarana untuk mengantisipasi hari libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Jelang libur lebaran ini, kami sudah melihat beberapa wilayah di Indonesia untuk masyarakatnya sudah melaksanakan mudik, biasanya saat puncak arus mudik tiba banyak kejadian kasus rujukan dan non rujukan gawat darurat yang membutuhkan layanan kesehatan yang lebih intensif,” kata Kepala RS Bhayangkara Kompol dr. Anton Sudarto di halaman rumah sakit tersebut, di Palangka Raya, Jumat (14/4/2023).
dr. Anton mengatakan tujuan apel kali ini untuk mengetahui kekuatan personel dan kesiapan sarana dan prasarana (sarpras) yang ada dalam mengantisipasi libur Lebaran, sehingga operasional RS setempat tetap berjalan dengan baik.
Ia menuturkan dalam mengantisipasi kejadian luar biasa tersebut maka diperlukan pengecekan kesiapan respon cepat Tim Kesehatan Mobile (Kesmob) dan Tim Tanggap Bencana serta sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan.
“Maka dari itu, mengantisipasi kejadian luar biasa saat libur lebaran, RS Bhayangkara melakukan pengecekan sejak dini kesiapan para personel dan sarana prasarana pendukungnya,” ujarnya.
Ia menambahkan hingga sampai dengan memastikan kendaraan bermotor roda empat yang setiap saat diharapkan dapat berfungsi dan beroperasi dengan baik.
Selain dihadiri Kepala RS Bhayangkara kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Kepala RS Bhayangkara Kompol dr. Budi Satria dan diikuti para Pejabat Utama serta seluruh personel rumah sakit.
“Dalam pengecekan personel dan sarpras, sama sekali tidak ada kendala. Bahkan seluruh personel dan sarpras yang selalu siap digunakan kapan saja, juga siap digunakan kapan saja apabila diperlukan,” ujarnya.
Ia mengatakan personel yang nantinya dilibatkan dalam kegiatan tersebut diminta selalu menjaga kesehatan, sebab para pemudik sangat membutuhkan pelayanan tenaga medis yang berada di RS Bhayangkara.
“Semoga personel yang dilibatkan nantinya selalu sehat, kemudian sarana prasarana yang sudah disiapkan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya saat melakukan penanganan di lapangan,” demikian Anton. (ant)