RI Ditargetkan Jadi Pusat Pendidikan Estetika Antiaging Asia Pasifik

KABARKALIMANTAN1, Tangerang – International Society of Aesthetic Medicine (ISAM) menargetkan Indonesia pada tahun 2026 menjadi negara pertama yang memiliki lembaga pengampu ilmu estetika anti-aging medicine modern dengan kurikulum global sehingga menciptakan benchmark bagi negara lain.

“Dengan target ini, Indonesia diproyeksikan menjadi pusat pendidikan estetika anti-aging paling berpengaruh di kawasan Asia Pasifik,” kata Presiden International Society of Aesthetic Medicine (ISAM) Prof. Teguh Tanuwidjaja di Tangerang Sabtu (6/12/2025).

Teguh mengatakan tahun 2025 menjadi salah satu fase paling penting dalam sejarah perkembangan ilmu estetika dan anti-aging di tingkat global maupun nasional, termasuk Indonesia sebagai penyelenggara 3rd ISAM Annual Meeting 2025 dan 16th International Symposium & Workshop in Aesthetic Medicine (ISWAM).

“Indonesia menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu poros penting dunia dalam pengembangan kompetensi dokter, jejaring ilmiah internasional, serta penguatan standar keselamatan pasien di bidang estetika & anti-aging medicine,” katanya.

Pertemuan ilmiah kelas dunia di ICE BSD Tangerang, Banten, diselenggarakan ISAM bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan mitra akademik nasional. Ada lebih dari 200 pakar internasional dan delegasi dari 44 negara yang hadir.

“Pada tahun ini jumlah negara anggota bertambah hingga mencapai 44 presidency, mencerminkan meningkatnya kebutuhan global terhadap standar kompetensi, kurikulum, dan regulasi berbasis sains dalam dunia estetika dan anti-aging,” katanya.

Ketua Umum PERDESTI Hendry Hartono menambahkan Indonesia menjadi negara dengan perkembangan estetika medis yang paling dinamis di kawasan Asia Tenggara.

PERDESTI yang menaungi ribuan dokter estetika di seluruh Indonesia memegang peran strategis sebagai organisasi profesional yang aktif mendorong kompetensi, standardisasi, riset, dan edukasi.

Selama lima tahun terakhir, kata dia, PERDESTI telah mencatat berbagai prestasi penting diantaranya penguatan kolaborasi akademik dengan universitas besar, termasuk Universitas Udayana, Universitas Jenderal Achmad Yani, dan Universitas Tarumanagara, sebagai basis pengembangan ilmu dan kurikulum serta pendidikan akademik untuk peningkatan kompetensi para dokter

“Seluruh upaya ini bertujuan memastikan dokter Indonesia memiliki kompetensi yang setara dengan standar global, sekaligus memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui praktik estetika yang etis, aman, dan sesuai kaidah kedokteran,” katanya.

 

 

 

 

 

 

Sumber : ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *