Ratusan Posyandu di Banjarmasin Digerakkan Intervensi Cegah Stunting

KABARKALIMANTAN1, Banjarmasin – Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggerakkan ratusan posyandu balita untuk melakukan intervensi pencegahan stunting tahun 2024.

Gerakan itu langsung diresmikan Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin M Helfiannor di Posyandu Tiram V, Jalan Antasan Raden Darat, Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, Senin (3/6).
Dinyatakan Arifin, aksi ini diikuti secara serentak sebanyak 395 posyandu balita di kota ini, karena merupakan program tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat  pada seluruh daerah di Indonesia.
Kegiatan ini, ucap dia, sebagai bentuk pencegahan stunting melalui upaya pendataan, penimbangan, serta pengukuran terhadap anak-anak balita dan ibu hamil secara berkelanjutan.
“Hari ini kita melihat bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil. Dengan ini artinya mudah-mudahan bisa terus kita galakkan kepada masyarakat sehingga kita bisa mengentaskan stunting di Banjarmasin,” ungkapnya.
Dia meminta aksi ini tak hanya meliputi pendataan dan pengukuran yang dilakukan oleh kader-kader posyandu, melainkan juga dirangkai dengan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dan ibu hamil.
“Kalau asupan gizi mereka tercukupi, stunting pun bisa kita kurangi,” ujarnya.
Arifin menekankan langkah-langkah dan upaya yang tengah dilakukan oleh seluruh lapisan elemen agar dapat termonitor dengan baik.
Kepala DPPKBPM Helfianoor menjelaskan Intervensi Serentak ini dinilai tepat sebagai langkah pencocokan hasil data survei kesehatan dengan situasi dan kondisi riil yang ada di lapangan.
“Salah satu tujuannya memang dalam rangka meningkatkan kunjungan sasaran balita di posyandu-posyandu,” terangnya.
Dikatakan dia, angka prevalensi stunting data terakhir tahun 2023 berdasarkan hasil survei kesehatan itu Banjarmasin di angka 26,4, ini kemudian dipadupadankan dengan data kunjungan secara riil di posyandu.
“Saat ini, di posyandu ini sasarannya mencapai 85 dan biasa yang rutin per bulan itu rata-rata 76 balita yang ditimbang dan diukur. Angka inilah yang kemudian menggambarkan kondisi secara riil anak stunting di Kota Banjarmasin,” paparnya. (ANT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *