HUKUM

Polres Kotim Jaring 786 Pelanggaran Selama Operasi Patuh Telabang 2024

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Polres Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menjaring sebanyak 789 pelanggar lalu lintas selama kegiatan Operasi Patuh Telabang yang berakhir pada 28 Juli 2024.

“Kemarin 29 Juli 2024 kami merilis hasil Operasi Patuh Telabang yang kami laksanakan selama 15-28 Juli 2024. Ada beberapa hal yang menjadi menjadi catatan kami,” kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain di Sampit, Selasa (30/7).

Kapolres Kotim itu menuturkan, Operasi Patuh Telabang kali ini menggunakan dua sistem, yaitu tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile Handheld dan tilang manual terhadap kendaraan bermotor.

Selama operasi berlangsung terdapat sebanyak 166 pengendara yang terjaring tilang elektronik dengan jenis pelanggaran tidak menggunakan helm serta menerobos lampu lalu lintas, namun hanya tujuh pelanggar lalu lintas yang melakukan pembayaran denda.

Sementara itu, melalui sistem tilang manual pihaknya menjaring 11 pelanggar lalu lintas. Tilang manual ini dilakukan pada pelanggaran dengan skala prioritas yang berdampak pada fatalitas tinggi.

Kemudian, 768 pelanggaran lainnya mendapat teguran, sehingga jika ditotal jumlahnya pelanggaran yang ditangani Polres Kotim selama Operasi Patuh Telabang mencapai 786 pelanggaran.

“Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas selama operasi menurun, bahkan untuk korban meninggal dunia nihil atau tidak ada, tapi ada kerugian materiil sekitar Rp12 juta dan itu menjadi bahan anev (analisa dan evaluasi) kami kedepannya,” ujarnya.

Resky berharap dengan adanya Operasi Patuh Telabang ini kedepannya masyarakat tetap tertib berlalu lintas. Sebab, kondisi lalu lintas merupakan gambaran dari perilaku masyarakatnya.

Ia menambahkan, dalam Operasi Patuh Telabang 2024 pihaknya tidak mendapati kendala yang berarti. Kegiatan berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir dengan tetap mengedepankan pendekatan yang humanis.

Respons masyarakat terhadap kegiatan ini pun cukup baik, bahkan pihaknya mendapat dukungan dari sejumlah komunitas di Kota Sampit. Disamping itu, kolaborasi yang baik dengan sejumlah dinas terkait, salah satunya Dinas Perhubungan juga berperan dalam kelancaran operasi ini.

“Merilis Operasi Patuh Telabang ini juga sebagai bentuk transparansi pertanggungjawaban kami kepada masyarakat terkait apa yang kami melakukan penindakan dan apa hasilnya,” demikian Resky.

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!