Kalimantan Tengah

Petani Sawit Kalteng Apresiasi Keputusan Presiden Jokowi

KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang telah membuka kembali keran ekspor minyak kelapa sawit.

Hal ini diungkapkan langsung Ketua DPW Apkasindo Provinsi Kalteng, JMT Pandiangan dalam rilis yang berlangsung di Kantor Apkasindo Jalan G Obos, Sabtu (21/5/2022) malam.

“Kebijakan ini akan menjamin berkelanjutannya industri minyak sawit nasional sehingga perdagangan minyak sawit baik domestik maupun ekspor dapat kembali bergairah,” ujarnya.

Secara tegas ia berterimakasih kepada presiden karena telah merespon keluhan dari petani sawit yang sempat melakukan aksi damai di Kantor Kemenko dan Istana Negara pada Selasa (17/5/2022) lalu yang diikuti 22 DPW Apkasindo seIndonesia.

Menindaklanjuti aksi damai tersebut, pada Kamis (19/5/2022) Presiden Joko Widodo secara resmi membuka kembali keran ekspor minyak kelapa sawit per tanggal 23 Mei 2022.

Pandiangan bersama seluruh Petani keKalteng mengungkapkan rasa terimakasih kepada Presiden Jokowi yang telah mencabut larangan ekspor minyak goreng.

Ia juga menegaskan akan terus mendukung kebijakan dan program pemerintah Indonesia, terutama dalam menyediakan minyak goreng curah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

“Diharapkan dengan dibukanya kembali ekspor ini, akan diikuti naiknya harga TBS dan juga berdampak terangkatnya kesejahteraan para petani sawit di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah,” tandasnya.

Seperti diketahui pada saat melakukan aksinya beberapa waktu lalu, Apkasindo menyampaikan tuntutan

1 Agar presiden melindungi 16 juta petani sebagai dampak turunnya harga TBS sawit sebesar 70 persen di 22 provinsi sawit.

2. Meminta presiden untuk meninjau ulang kebijakan larangan ekspor sawit dan produk MGS serta bahan bakunya karena dampaknya langsung ke harga TBS sawit.

3. Meminta presiden tidak hanya mensubsidi MGS curah, tapi juga MGS kemasan sederhana (MGS Gotong Royong) dan untuk menjaga jangan sampai gagal, Apkasindo meminta memperkokoh jaringan distribusi minyak goreng sawit, terkhusus yang bersubsidi dengan melibatkan aparat TNI-Polri.

4. Pemerintah harus segera membuat regulasi yang mempertegas PKS dan Pabrik MGS harus 30 persen dikelola oleh koperasi untuk kebutuhan domestik. Ini dimaksudkan agar urusan ekspor diurus oleh perusahaan besar, sehingga kelangkaan MGS tidak bersifat musiman.

5. Meminta presiden untuk memerintahkan Menteri Pertanian supaya merevisi Permentan 01/2018 tentang Tataniaga TBS (penetapan harga TBS). (TING/TVA)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!