KABAR KALIMANTAN 1, SAMPIT —Juru Bicara Fraksi Golkar DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah mengatakan, potret peradaban daerah ini kedepan akan mudah ditakar dengan sejauh mana minat dan daya akses masyarakat terhadap literasi.
Terlebih lagi ujarnya, data UNESCO menyebutkan, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, yang berarti minat baca sangat rendah dengan persentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.
”Tentu ini menjadi refleksi dan tanggungjawab kita semua di daerah bagaimana bisa menumbuhkan minat baca bagi generasi kita saat ini,” ujarnya belum lama ini.
Hal itu tentunya akan membawa dampak kemajuan pembangunan yang akan datang, karena buku adalah jendela dunia dan dimulai dari buku akan terbangunnya peradaban maju.
Berkenaan dengan itu ujarnya, yang menjadi pertanyaan Fraksi Golkar adalah terkait retribusi penyelenggaraan perpustakaan dalam pidato pengantar bupati Kotim beberapa waktu lalu perlu dijelaskan.
Fraksi Golkar dengan paperda penyelenggaraan perpustakaan, kedepan menjadi media bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan perpustakaan secara gratis dan bermutu. Bukan menjadi media untuk menjadi pendapatan daerah.
Kecuali kata Riskon, layanan khusus seperti penggandaan buku bagi pemustaka atau translater bahasa yang memerlukan keterampilan khusus dapat diatur secara teknis melalui Peraturan Bupati nantinya termasuk juga mengenai sanksi. (DES)
