KABARKALIMANTAN1, Manchester – Keberhasilan lolos ke final FA Cup dengan gampanng membuat Man City bersikap agak pongah. Apalagi dibanding finalis lainnya, Manchester United, yang ke final dengan susah payah, lewat drama adu penalti melawan Brighton & Hove Albion.
Karena itulah The Citizen agak jumawa, apalagi pasukan Pep Guardiola berpotensi meraih treble musim ini dengan menjadi juara Piala FA, Premier League dan juga akan bertemu Real Madrid di semifinal Liga Champions.
Pep Guardiola tak segan menyindir suporter Manchester United setelah Manchester City memastikan langkah ke final Piala FA dengan kemenangan 3-0 atas Sheffield United di Stadion Wembley, London, Sabtu (22/4).
Jika berhasil merebut treble, maka Man City akan menyamai rekor Manchester United, sebagai satu-satunya klub Inggris yang mampu melakukan treble pada 1999. Kondisi itu disebut membuat suporter MU khawatir.
“Suporter MU tidak perlu takut, kita adalah tetangga. Tetangga seharusnya selalu baik satu sama lain,” ujar Guardiola dikutip dari Independent. “Kami masih jauh dari treble.”
Kunci Ten Hag
Manajer United, Erik Ten Hag tetap tenang terkait ledekan Guardiola. Ia yakin para pemainnya memiliki kesempatan untuk merusak impian rival mereka dengan memenangkan final di Wembley. Final Piala FA memang seru dengan derby Manchester merah versus biru.
“Saya mengerti perasaan fans Man United tentang itu. Kami akan melakukan segalanya untuk memberikan trofi itu kepada mereka. Kami akan mengerahkan segalanya, jika itu memerlukan segalanya. Pokoknya lebih dari 100 persen. Fans bisa memegang itu,” kata Ten Hag kepada wartawan.
“Kami memiliki bukti bahwa kami bisa menang seusai mengalahkan City dengan skor 2-1 di Old Trafford. Kemudian kami harus memainkan permainan yang sempurna. Kuncinya? Saya tidak akan memberi tahu Anda. Saya menyimpannya untuk diri saya sendiri.”
United telah merasakan kejayaan di Wembley musim ini, mengalahkan Newcastle 2-0 untuk mengangkat Piala Liga atau Carabao Cup. Pasukan Ten Hag juga mengalahkan City 2-1 di Liga Primer pada Januari, tetapi mereka dihancurkan 3-6 di Etihad pada Oktober sebelumnya.
Spurs Pecat Pelatih
Gejolak di sepak bola Inggris juga terjadi, kali ini di markas Tottenham Hotspur. Setelah dibantai Newcastle, klub ini memecat manajer sementaranya, Cristian Stellini. Kini, Ryan Mason akan mengambil alih peran manajer sementara di musim ini.
Pada Senin (24/4/2023), Newcastle berhasil membantai The Lilywhites. Tidak tanggung-tanggung, skor berakhir menjadi 6-1, bahkan lima gol pertama terjadi dalam durasi 21 menit saja.
Ini memang bukan hasil buruk pertama Spurs, dan Ryan Mason juga bukan manajer sementara pengganti pertama pada musim ini. Sebelumnya, Cristian Stellini juga menggantikan pelatih Tottenham yang berperan dalam 16 bulan terakhir.
Dengan demikian, Spurs sudah memecat Cantonio Conte dan Stellini dalam satu musim ini. Lalu, siapakah sosok Ryan Mason, manajer interim baru Tottenham ini?
Mason memiliki bekal dari pengalaman sebelumnya sebab sudah pernah mengasuh Spurs.
Mulanya, ia menjadi asisten manajer di bawah John McDermott pada 2019 sebagai debut kepelatihannya. Mason kemudian menjadi kepala pelatih akademi Tottenham. Hingga 20 April 2021, ia ditunjuk sebagai manajer Spurs, yang membuat ini menjadi kali kedua menjadi caretaker Tottenham.
Setelah menjadi caretaker Tottenham dari April 2021 hingga Juni 2021, Ryan Mason kembali membantu klub sejak masa juniornya itu. Pada 4 November 2021 lalu, Mason ditunjuk sebagai asisten Antonio Conte yang khusus berperan sebagai pelatih teknis.
Setelah menjalani 78 laga yang naik turun bersama Conte, Mason kembali ditunjuk sebagai asisten pengganti Conte, Cristian Stellini. Ia memulai tugasnya sebagai asisten manajer Stellini sejak 26 Maret 2023 lalu. Hanya dalam empat laga, kini Mason menggantikan peran Stellini terhitung pada 24 April 2023 ini.
Ryan Mason ditunjuk sebagai caretaker Tottenham bukan tanpa alasan. Selain pengalamannya, Mason juga memiliki rekor yang terbilang apik selama bertugas merancang kemenangan bagi The Lilywhites.
Pada 20 April 2021 hingga 30 Juni 2021, ia berperan sebagai manajer Spurs. Dalam 71 hari tersebut, ia mendampingi skuad menjalani tujuh pertandingan. Pelatih 31 tahun itu menggunakan 21 pemain bergiliran. Dari hasilnya, tercatat The Lilywhites meraih empat kemenangan dan tiga laga kalah. Berkatnya, Spurs mengoleksi 12 poin.
Jadwal Liga Inggris Rabu (26/4)
26/04/23 01:30 Wolves vs Crystal Palace
26/04/23 01:45 Aston Villa vs Fulham
26/04/23 02:00 Leeds vs Leicester
