KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Tiga penggawa timnas sepak bola Indonesia yaitu Elkan Baggot, Rafael Struick, dan Pratama Arhan menyambut positif kehadiran Papua Football Academy (PFA), sebuah akademi sepak bola yang dilahirkan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Juli 2022.
FPA kini memiliki 30 peserta binaan dan akan menyambut 30 calon peserta baru yang didapatkan dari ajang PFA Cari Bakat 2023 yang digelar di tujuh kota/kabupaten di Papua yaitu Timika, Jayapura, Merauke, Nabire, Waropen, Serui, dan Biak Numfor.
“Pekerjaan yang dilakukan dengan berinvestasi di akademi sepak bola adalah hal yang luar biasa. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya percaya akan hal itu. Ini adalah usia yang sangat dini,” kata Elkan, ketika ditemui di Jakarta, Senin (9/10).
Elkan menilai hadirnya PFA adalah hal yang luar biasa baginya, mengingat menurutnya pembinaan sepak bola dari usia dini adalah akar dari calon pesepak bola hebat ke depannya.
Bek yang merumput untuk klub kasta kedua Inggris, Ipswich Town itu lalu memberi pesan kepada para anak-anak di PFA untuk menikmati setiap menit bermain sepak bola dalam proses panjang menjadi pesepak bola hebat di Indonesia di masa yang akan datang.
Rafael Struick juga mengatakan hal yang sama dengan Elkan. Pesepak bola untuk klub kasta kedua Belanda, ADO den Haag itu juga meminta para anak-anak di PFA mencintai bermain sepak bola.
Menurutnya, dengan hal tersebut perkembangan skill bermain si kulit bundar anak-anak peserta didik akan terasah dengan sendirinya dan lebih mudah dijalani.
“Nikmati saja permainannya dan lakukan sebanyak yang Anda bisa. Jika keadaan menjadi lebih baik, Anda akan membuat kemajuan dalam karier Anda. Hal-hal baik akan datang,” kata Rafael.
Sementara itu, Pratama Arhan mengatakan dengan adanya PFA adalah kabar baik bagi sepak bola Indonesia untuk di kemudian hari dapat menemukan bibit-bibit baru pesepak bola dari tanah Papua seperti halnya Elie Aiboy dan Boaz Salossa di masa lalu, dan Ricky Kambuaya dan Ramai Rumakiek di masa sekarang.
“Menurut saya itu awal yang sangat baik untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Papua Football Academy itu anak-anak dididik buat ke depannya akan menjadi pemain-pemain hebat,” kata pemain kasta kedua Jepang, Tokyo Verdy itu.
“Itu (PFA) hal yang baik buat saya, semoga semakin banyak lah akademi yang bisa didirikan lagi untuk memajukan sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Dengan mewahnya fasilitas PFA yang ada di Mimika Sports Complex, berupa adanya lapangan bola sintetis dan alami, serta pusat kebugaran seperti gymnasium, Arhan meminta para anak-anak PFA untuk memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengembangkan skill sepak bola yang mereka jalani.
“Gunakan fasilitas yang disediakan. Bekerja keras dan lakukan yang terbaik,” kata bek 21 tahun itu.
Tak hanya mendirikan PFA, Freeport Indonesia juga baru saja menandatangani kontrak dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai sponsor utama dalam mendukung kiprah timnas Indonesia.
“Menurutku bagus sekali. Perusahaan swasta pertama membantu kita mengembangkan sepak bola Indonesia. Jadi sangat luar biasa,” tutup pemain yang memiliki 31 caps dengan 3 gol bersama timnas senior Indonesia tersebut. (ANT)