KABAR KALIMANTAN1, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tengah fokus menjalankan program penguatan kondisi fiskal daerah dan kemandirian pangan melalui swasembada, menyikapi situasi dan kondisi kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat.
Gubernur Provinsi Kaltim Rudy Mas’ud di Samarinda, Senin (6/10), mengatakan Pemprov Kaltim tengah dihadapkan pada kondisi penurunan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dan tantangan ekonomi, seluruh Perangkat Daerah (PD) harus meningkatkan kualitas kinerja.
“Menghadapi berbagai situasi saat ini, semua PD harus bekerja jenius, tidak cukup hanya bekerja cerdas,” kata Rudy Mas’ud yang akrab disapa Harum saat memimpin Morning Briefing di Inspektorat Daerah Kaltim.
Ia juga mengatakan akan memperjuangkan tambahan anggaran pembangunan bagi Kaltim.
“Besok saya akan bertemu Menteri Keuangan. Kita akan berjuang untuk anggaran pembangunan Kaltim, terutama sebagai daerah penghasil migas dan batu bara,” ujar dia.
Untuk itu, Rudy meminta seluruh pimpinan Perangkat Daerah menyiapkan data akurat mengenai sumber-sumber pendapatan daerah.
Selain berjuang di pusat, Gubernur juga menyoroti pentingnya kemandirian fiskal. Ia meminta seluruh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) agar lebih optimal dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, percepatan serapan anggaran menjelang akhir tahun juga menjadi fokus utama, demi mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim.
Sedangkan di sektor pertanian, dengan keberhasilan perluasan lahan sawah sebesar 1.800 hektare, Harum mengaku optimistis Kaltim bisa mewujudkan ambisi besar yang telah dicanangkan. “Tahun depan kita optimis bisa swasembada beras”.
Di tengah tuntutan efisiensi anggaran, Wakil Gubernur Seno Aji memberikan kabar baik dari sektor pertanian. Ia melaporkan bahwa sektor itu terus menunjukkan tren positif.
“Kita sudah mampu memanen 300 ribu ton gabah kering, dan target akhir tahun kita mencapai 350 ribu ton,” kata Seno Aji.
Sumber: ANTARA