KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat perannya sebagai salah satu lumbung pangan nasional melalui perluasan lahan pertanian dan penguatan fasilitas pengolahan hasil tani.
Program ini menjadi bagian dari strategi besar yang telah dimulai sejak awal tahun dan menjadi salah satu capaian penting dalam 100 hari kerja gubernur dan wakil gubernur Kalteng, H Agustiar Sabran dan H Edy Pratowo.
Plt Sekda Kalteng Leonard S Ampung, menyampaikan, hingga 31 Mei 2025, program cetak sawah telah mencatatkan capaian kontrak lahan seluas 70.635 hektar dari target 85.740 hektar hingga akhir tahun. Adapun realisasi pembukaan lahan hingga saat ini telah mencapai 6.703 hektar.
Sekda bilang, program ini bukan hanya sekadar perluasan lahan, tetapi menjadi langkah konkret dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok strategis,” ungkapnya saat ekpos 100 hari program kerja, beberapa waktu lalu.
Sejalan itu, Pemprov Kalteng juga telah mengoperasikan berbagai fasilitas penunjang sektor pertanian, yang berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Diantaranya adalah apartemen ayam berkapasitas 35.000 ekor, smart greenhouse yang berlokasi di UPT-TPHP, serta fasilitas pengolahan gabah modern melalui rice milling plant berkapasitas 10 ton per proses.
Seluruh fasilitas tersebut telah beroperasi secara maksimal selama periode April hingga Mei 2025, dan berhasil mengolah hasil panen dari petani lokal.
Upaya ini memberikan dampak langsung terhadap peningkatan efisiensi distribusi hasil pertanian, stabilisasi harga gabah, serta penguatan rantai pasok pangan di tingkat daerah.
Pemanfaatan teknologi modern dalam pertanian, seperti rice-to-rice dan green house berbasis digital, juga menjadi langkah maju dalam mendorong pertanian presisi yang efisien dan ramah lingkungan.
Dengan dorongan ini, diharapkan Kalimantan Tengah tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan internal, tetapi juga menjadi pemasok utama bagi provinsi lain di kawasan Indonesia tengah dan timur.
“Kita menargetkan agar daerah bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis sektor primer, khususnya pangan,” ujar Leonard.
Program ini juga sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional, dan Kalimantan Tengah menjadi salah satu kawasan prioritas dalam pengembangan sistem pangan berbasis kawasan. (PSW/KK1/IST)