Pemprov Kalsel Tunggu Juknis Penggunaan Dana Desa untuk Program MBG

KABAR KALIMANTAN1, Banjarbaru – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait penggunaan Dana Desa untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kalsel Faried Fakhmansyah di Banjarbaru, Kamis (23/1), mengatakan dalam aturan yang berlaku sebanyak 20 persen dari total Dana Desa diperuntukkan untuk program ketahanan pangan.

“Dari 20 persen ini jika ingin dialokasikan untuk Program MBG bisa, tetapi harus ada regulasi berupa petunjuk teknis,” ujarnya.

Faried menekankan alokasi Dana Desa untuk Program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini bisa terlaksana jika sudah ada petunjuk teknis kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan operasional kegiatan tersebut.

“Kalau petunjuk teknis belum ada, kami tidak bisa menggunakan Dana Desa untuk mengakomodir Program MBG,” tuturnya.

Dia menjelaskan petunjuk teknis tersebut sebagai payung hukum bagi daerah agar penggunaan Dana Desa yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan oleh pemerintah desa dan aparat desa.

Faried memastikan Provinsi Kalsel siap melaksanakan dan mengeksekusi arahan tersebut untuk mengalokasikan Dana Desa mendukung Program MBG, namun tentunya harus sesuai prosedur melalui petunjuk teknis agar sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Sampai saat ini kami masih menunggu informasi terbaru dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Sementara itu beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kalsel telah menjalankan dan mempersiapkan Program MBG yang diselenggarakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Program MBG telah disalurkan kepada 6.531 pelajar di Kota Banjarmasin, kemudian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih proses persiapan dengan target menyasar kepada 30.000 lebih pelajar, namun di kabupaten ini pemerintah daerah siap mendukung Program MBG dengan menyiapkan dana sekitar Rp50 miliar.

Sedangkan di Kabupaten Tanah Bumbu, pemerintah daerah juga siap mendukung dengan alokasi dana sekitar Rp64 miliar, lalu di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sudah persiapan dengan mendata sebanyak 29.418 pelajar yang akan mendapatkan program tersebut.

 

 

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *