KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) setempat, Kalimantan Tengah menggelar operasi pasar elpiji 3 Kg untuk warga kurang mampu atau miskin di daerah itu.
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal di Palangka Raya, Senin (12/6) mengatakan operasi pasar elpiji 3 Kg tersebut dilaksanakan tentunya sesuai dengan permintaan warga sehingga penyebaran gas elpiji subsidi tersebut pemanfaatannya tepat sasaran.
“Harga elpiji subsidi ini dijual ke warga dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp22 ribu,” katanya.
Ia menuturkan, pada operasi pasar yang dilaksanakan di Jalan Simpei Karuhei Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya dan bekerja sama dengan Pertamina kuota 250 tabung gas elpiji 3 Kg.
Tabung tersebut disediakan untuk masyarakat kurang mampu, yang berada di wilayah Kelurahan Palangka.
“Kegiatan seperti ini juga akan dilaksanakan di empat kecamatan kecuali Kecamatan Rakumpit karena di sana masih stabil,” ucapnya.
Rizal mengungkapkan, operasi pasar ini dilaksanakan tidak lain lantaran sulitnya masyarakat mendapatkan gas elpiji dengan harga sesuai HET di setiap warung, meskipun di sejumlah pangkalan sudah disediakan.
“Kios-kios penjual elpiji 3 Kg masih menjual di atas HET, maka dari itu kami menggelar kegiatan operasi pasar seperti ini agar masyarakat mudah mendapatkan elpiji bersubsidi tersebut,” ungkap Rizal.
Di lokasi yang sama Ketua Rukun Tetangga (RT) 06 Rukun warga (RW) 25 Jalan Simpei Karuhei, Ahmad effendi mengatakan, operasi pasar seperti ini tentunya sangat membantu warga di wilayahnya karena harga elpiji 3 Kg di kios-kios saat ini sangat tinggi.
Dengan tingginya harga jual gas elpiji 3 Kg, tentunya membuat warga resah bahkan pelaku UMKM karena harga jual yang mereka dapatkan tidak stabil.
“Saya harapkan kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan di daerah kami, sehingga warga kami sangat terbantu karena harga jual elpiji 3 Kg di kios-kios harganya cukup tinggi dan mengganggu keuangan ibu-ibu rumah tangga,” ujar Effendi. (ANT)
