KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Untuk meminimalisir potensi bencana di Kota Palangka Raya, maka dibentuklah Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Pelantikan dilakukan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Senin (15/11/2021).
Keberadaan forum itu berdasarkan pertimbangan pemerintahan setempat yang bertanggungjawab melindungi seluruh warga atas bahaya bencana sehingga perlu dibentuk FPRB.
Anggota FPBR Kota Palangka Raya terdiri dari pihak kelurahan tangguh bencana, ormas dan tokoh akademisi sebanyak 36 orang.
Fairid mengatakan, dengan terbentuknya forum ini, kiranya bisa meminimalisir resiko bencana dan membantu pengurangan lintas sektor bencana dan mitra strategis Pemkot Palangka Raya.
Menanggapi bencana banjir yang menimpa kota saat ini, ia mengimbau masyarakat bersama dengan elemen sektor terkait untuk lebih optimis menyelesaikan permasalahan saat ini.
Sejak 15 November lalu, sudah ditetapkan status tanggap darurat. Artinya, sudah mencapai tahap evakuasi dan penanggulangan yang lebih serius lagi. Kemudian untuk posko di beberapa titik juga sudah didirikan.
Posko-posko ini nantinya akan dimaksimalkan untuk evaluasi dan kalau memang diperlukan dapur umum, posko kesehatan dan air bersih akan dilakukan.
“Setelah ini kita akan melakukan pemetaan untuk terus mendapat informasi terbaru dan hasil sejauh ini, memang terus bertambah, tentu ini yang menjadi tugas kita bersama. Supaya dampak dari bencana banjir ini tidak terus meluas dan secepatnya bisa teratasi,”ujar Fairid.
Ketua FPRD Palangka Raya Mesta Sihotang menyampaikan, bahwa tujuan utama dari forum ini adalah untuk membantu sinergis bersama pemerintah dan mitra pengurangan resiko bencana. Sebab, antisipasi dan penanganan bencana bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja tetapi diperlukan kerjasama semua.
“Kami tentu sangat bangga diberikan tanggungjawab ini dan mengucapkan terimakasih. Untuk itu kami juga mengharapkan dukungan dari masyarakat dan lembaga lainnya agar bersama-sama mengurangi resiko bencana di Kota Palangka Raya ini,”pungkasnya. (MGN/TVA).
