Pemkot Banjarmasin Gelar Wisuda Pertama Sekolah Lansia

KABAR KALIMANTAN1, Banjarmasin – Wakil Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), H Arifin Noor mewisuda puluhan siswa angkatan pertama di Sekolah Lanjut Usia (Lansia) Tangguh di Sekolah Aisyiyah Husnul Khotimah, Banua Anyar, Selasa.

“Kami dari Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin apresiasi semua jajaran Aisyiyah Cabang 8, khususnya di ranting Banua Anyar, yang telah menyelenggarakan Program Sekolah Lansia,” ujarnya di Banjarmasin, Selasa (14/1).

Program Sekolah Lansia Tangguh angkatan pertama ini meluluskan 40 orang lansia. Program Sekolah Lansia Tangguh Kota Banjarmasin yang dibentuk bertepatan pada saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023.

Arifin pun mengapresiasi langkah dan proses yang dilalui para lansia hingga bisa berada di titik ini.

Program ini, kata Arifin, menjadi bukti nyata bahwa umur bukanlah penghambat bagi lansia untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan wawasan baru.

Ia berharap ilmu yang diserap bisa mereka implementasi dalam kehidupan sehari-hari dan menuai manfaat bagi orang lain.

“Sebab kita ingin lansia kita ini mandiri dan tangguh, di samping mereka tetap bahagia dengan ilmu yang diberikan, baik itu kreativitas di masyarakat, ilmu kewirausahaan, ataupun menjadi seorang pendidik, ustadz-ustadzah,” ujarnya.

“Ini yang coba kita dorong agar mereka tidak pernah berhenti untuk berdaya bagi masyarakat kita,” kata Arifin.

Kehadiran Sekolah Lansia Tangguh ini menjadi komitmen Pemkot Banjarmasin bersama stakeholder dalam memupuk semangat gotong royong yang terjalin antar-lansia sehingga memperkuat basis dan peran mereka agar lebih bermanfaat di masyarakat.

Sebelumnya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin Helfian Noor menambahkan Sekolah Lansia merupakan dari Program Kencana.

“Baru dua sekolah untuk jadi pilot project. Jika berjalan baik ke depannya maka akan kita kembangkan di kelurahan lain,” ujarnya.

Helfian menjelaskan Sekolah Lansia fungsinya untuk memberdayakan para lansia, namun tetap didampingi.

“Seperti posyandu untuk para lansia. Namun ini lebih banyak interaksi mereka melalui materi yang diberikan. Misalnya materi dari rekan psikologi ataupun tokoh agama,” katanya.

 

 

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *