KABARKALIMANTAN1, Banjarbaru – Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan memetakan sumber pangan lokal yang dapat dikembangkan di setiap kawasan sehingga menjadi bahan pangan pengganti beras atau nasi.
Pemetaan potensi pangan lokal itu dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarbaru melalui bimbingan teknis yang diikuti kelompok tani, masyarakat dan penyuluh pertanian.
“Tujuan pemetaan agar masyarakat dan petani dapat mengetahui jenis tanaman maupun tumbuhan, cara membudidaya hingga penyimpanan dan pengolahan,” ujar Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Banjarbaru Wiwien Robiaty mewakili Kepala DKP3 Abu Yajid Bustami di Banjarbaru, Rabu (11/10).
Wiwien menuturkan tujuan lain program tersebut, antara lain memetakan peran anggota rumah tangga terutama perempuan mulai membudidayakan hingga pengolahan pangan.
“Kami berharap, melalui pemetaan itu diketahui potensi sumber pangan lokal selain beras sehingga suatu kelurahan memiliki produk pangan yang dapat dikembangkan,” ucap Wiwien.
Wiwien menuturkan potensi pangan lokal yang dapat dikembangkan, seperti tanaman ubi kayu, ubi jalar hingga buah sukun yang memiliki nilai karbohidrat sama dengan nasi dengan takaran tertentu.
Ditekankan, jika sudah dipetakan selain diketahui potensi berdasarkan luas lahan dan produksi maka bisa diberikan bantuan kepada petani maupun masyarakat sehingga bisa lebih berkembang produktivitas.
“Sejumlah tempat sudah terpetakan potensi sumber pangan lokal selain beras seperti jamur, ubi kayu, ubi jalar, sukun hingga jagung sehingga tinggal bagaimana pengembangan sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Diharapkan pula, penyuluh pertanian mampu mendampingi masyarakat dan petani sehingga mereka dapat mengembangkan potensi pangan lokal menjadi sumber pangan lain pengganti beras atau nasi.
Sementara itu, bimbingan teknis tersebut diikuti 120 peserta terdiri dari 90 masyarakat dan petani serta 30 orang penyuluh dan pegawai DJP3. (ANT)