KESRA

Pemkab Relokasi Puskesmas Tumbang Penyahuan Hindari Banjir

KABARKALIMANTAN1, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah telah merelokasi Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai karena lokasi sebelumnya rawan terjadi banjir.

“Puskesmas ini saat banjir selalu tenggelam, bahkan di dalam puskesmas airnya sampai dada sehingga tidak memungkinkan memberi pelayanan kesehatan. Maka kita dirikan bangunan baru di atas  bukit,” kata Bupati Kotim Halikinnor dihubungi dari Sampit, Jumat (27/1/2023).

Dia berharap dengan merelokasi Puskesmas Tumbang Penyahuan ke tempat yang baru tersebut, diharap pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa lebih optimal meski saat sebagian wilayah terjadi banjir.

Menurut Halikinnor, keberadaan puskesmas di setiap kecamatan mutlak diperlukan, sebagai bentuk dukungan pembentukan kecamatan dan pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Bahkan, di kecamatan dengan penduduk yang padat, dikembangkan beberapa puskesmas sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Untuk di desa, disediakan puskesmas pembantu dan poskesdes dengan tenaga perawat dan atau bidan, sesuai dengan formasi yang ada dan ketersediaan tenaga, katanya.

Pemerintah daerah terus berupaya melakukan pemerataan pelayanan kesehatan dan sektor lainnya ke semua kecamatan dan desa. Langkah ini bagian upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

Semua upaya ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan pemerintah termasuk Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, ujarnya.

“Ini sebagai komitmen pemerintah kabupaten meningkatkan pelayanan bidang kesehatan, yakni dengan relokasi Puskesmas Tumbang Penyahuan, agar ke depan pelayanan kesehatan di Bukit Santuai tidak ada kendala,” tambah Halikinnor.

Untuk tenaga kesehatannya, termasuk dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan masyarakat, pihaknya mengupayakan semua akan dilengkapi sesuai ketentuan yang berlaku.

Ia mengatakan, kendala geografis dan kondisi alam seperti di Bukit Santuai sering kali menghambat tugas. Namun semua itu harus dijalani sebagai komitmen dari abdi negara dan abdi masyarakat.

Dia meminta kepada tenaga kesehatan di puskesmas induk maupun puskesmas pembantu dan poskesdes agar tetap bersemangat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menjelaskan, Puskesmas Tumbang Penyahuan merupakan salah satu puskesmas dari 21 puskesmas di 17 kecamatan se-Kabupaten Kotawaringin Timur.

Puskesmas ini dibangun pada 2008 dan mulai dioperasionalkan tahun 2009 sebagai salah satu kelengkapan dari terbentuknya Kecamatan Bukit Santuai. Wilayah kerja puskesmas ini mencakup 14 desa di Kecamatan Bukit Santuai.

Namun di tengah perjalanan, ternyata gedung Puskesmas Tumbang Penyahuan yang selama ini digunakan, hampir setiap tahun terendam banjir, bahkan terkadang tiga sampai empat kali dalam setahun.

“Kondisi ini mengganggu pelayanan kesehatan di Bukit Santuai, terutama di Desa Tumbang Penyahuan dan sekitarnya,” ujar Umar.

Dengan berbagai pertimbangan dan dukungan pihak Kecamatan Bukit Santuai dan kepala Desa Tumbang Penyahuan serta persetujuan bupati, maka pada 2022 lalu gedung Puskesmas Tumbang Penyahuan direlokasi.

Puskesmas Tumbang Penyahuan juga merupakan puskesmas non perawatan, namun tetap menyediakan layanan “one day care” atau layanan perawatan satu hari, terutama untuk ibu bersalin.

“Hal ini mutlak dilaksanakan di setiap puskesmas, sebagai antisipasi untuk kasus yang memerlukan perawatan sementara, sebelum dirujuk atau diperbolehkan pulang,” demikian Umar Kaderi. (ant)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!