Kotawaringin Timur

Pemkab Kotawaringin Timur Tingkatkan Pencegahan Karhutla

KABARKALIMANTAN1, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan kesiagaan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dikhawatirkan potensinya meningkat seiring terjadinya El Nino.

“Diharapkan seluruh elemen bisa mengantisipasi supaya kabut asap mudah-mudahan tidak sampai mengganggu perekonomian maupun kehidupan masyarakat,” kata Komandan Kodim 1015/Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata di Sampit, Kamis (22/6).

Ia menyampaikan hal itu usai memimpin apel siaga dan gelar pasukan penanggulangan bencana karhutla di Kabupaten Kotawaringin Timur. Apel digelar di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur di Jalan Jenderal Sudirman Sampit.

Ia mengatakan prediksi BMKG akan terjadi dampak El Nino juga menjadi perhatian semua pihak di daerah itu. Hal ini disikapi melalui peningkatan kesiagaan dengan mengoptimalkan pencegahan serta bergerak cepat memadamkan api jika terjadi kebakaran lahan.

Tim gabungan sudah mengantisipasi wilayah-wilayah yang rawan karhutla, antara lain dengan membuka enam pos lapangan, yaitu di Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Mentawa Baru Ketapang, Seranau, dan Pulau Hanaut.

Dia menjelaskan jika melihat luas wilayah dan medan di daerah itu yang cukup berat, personel yang ada saat ini belum memadai.

Untuk itu, dia meminta seluruh jajaran pemerintah dan aparat di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa melakukan upaya serupa sehingga pencegahan dan penanggulangan karhutla bisa lebih optimal.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan tim di tingkat provinsi terkait dengan pencegahan dan penanganan karhutla.

Sesuai janji Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), katanya, pemadaman karhutla melalui udara menggunakan helikopter pengebom air, siap dilakukan di Kotawaringin Timur untuk lokasi kebakaran yang sulit dijangkau oleh pasukan darat.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar karena situasi saat ini rawan. Perlu peran dari aparat desa untuk memberikan masukan terus supaya jangan sampai membuka lahan dengan membakar,” kata Tandri.

Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam mengatakan sejak kemarin BMKG menyatakan bahwa daerah Kalimantan Tengah sudah masuk peringatan kategori merah. Hal itu menandakan bahwa seluruh potensi semak belukar, lahan dan hutan mudah terbakar.

Saat ini, situasi masih relatif kondusif karena masih turun hujan. Tetapi kalau sudah tidak ada hujan dan daerah rawa sudah tidak ada air maka petugas harus bekerja secara ekstra dalam penanganan kebakaran lahan.

“Terhitung mulai 24 Mei sampai 14 Juni 2023 sudah terjadi 17 kasus kebakaran lahan. Luasnya sekitar 20 hektare. Tidak sampai meluas karena cepat ditangani bersama. Kecepatan penanganan kuncinya,” kata dia. (ANT)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!