Pemkab Kobar Tingkatkan Kolaborasi Antisipasi Ancaman Karhutla

Pemkab Kobar Tingkatkan Kolaborasi Antisipasi Ancaman Karhutla

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkatkan kolaborasi dalam upaya mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) musim kemarau 2024.

“Kolaborasi terus kami laksanakan. Termasuk melaksanakan apel siaga bencana karhutla yang diikuti pemerintah daerah, instansi vertikal, TNI, Polri, PMI, hingga kelompok masyarakat peduli api di Kobar,” kata Penjabat Bupati Kobar Budi Santosa di Pangkalan Bun, Sabtu (10/8).

Pihaknya bersama berbagai unsur tersebut juga melaksanakan patroli rutin terpadu, terutama pada daerah-daerah rawan serta berpotensi tinggi terjadi kebakaran lahan dan hutan.

Pemkab Kobar juga telah berkomunikasi dengan pihak swasta termasuk perusahaan besar swasta untuk turut mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah operasional serta daerah sekitarnya.

Budi pun berharap, berbagai upaya yang dilakukan Pemkab ini semakin meningkatkan semangat kebersamaan seluruh pemangku kepentingan lintas sektor di Kobar. Terutama untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang lebih komprehensif, terukur, dan terkoordinir dengan baik.

“Sehingga, aksi nyata pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam upaya pengurangan risiko bencana karhutla di Kabupaten Kobar maksimal,” katanya.

Dia menyampaikan, bahwa Kabupaten Kobar secara geografis, geologis, demografis maupun hidrologis merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi.

Berdasarkan data kejadian bencana di Kabupaten Kobar dari Januari hingga Agustus 2024, telah terjadi bencana baik alam maupun non alam sebanyak 29 kali kejadian bencana yang di dalamnya ada 19 kejadian karhuta.

Budi menginstruksikan jajaran pemerintah daerah harus melakukan pemantauan secara intensif dan evaluasi secara berkala terhadap berbagai aspek.

“Baik itu evaluasi dari kesiapan alat, perangkat, dan personil untuk menghadapi dan mengantisipasi potensi eskalasi kejadian dan dampak dari bencana,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Budi juga meminta kepada jajarannya untuk selalu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi penting pada saat pra bencana, kembangkan rencana penanggulangan, melakukan pemetaan resiko bencana, perkuat pelayanan kebencanaan.

“Yang menjadi prioritas kita yaitu harus mencegah supaya tidak terjadi bencana, akan tetapi jika terjadi bencana maka golden time dalam antisipasi bencana adalah saat bencana baru terjadi dan belum menjalar, satgas harus segara melakukan pengendalian dan penanggulangan,” kata Budi Santosa.

 

 

Sumber: ANTARA

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us On Social Media

error: Content is protected !!