KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), meningkatkan program Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) untuk mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
“Kami baru saja menyediakan layanan sedot tinja gratis kepada masyarakat setempat. Kami sediakan kendaraan operasional ini untuk memaksimalkan program IPLT,” kata Kepala Dinas PUPR Kobar Hasyim Mualim di Pangkalan Bun, Senin (28/10).
Dia mengatakan, penyediaan kendaraan layanan gratis itu sesuai dengan arahan Pj Bupati Kobar Budi Santosa didasarkan pada pengelolaan lingkungan berkelanjutan pada program IPLT.
Fasilitas tersebut, menurut dia, bertujuan untuk membantu pengelolaan limbah tinja secara aman dan sehat, khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah dengan sistem septic tank komunal maupun individu.
“Layanan sedot tinja ini menggunakan satu unit kendaraan operasional yang diadakan pada tahun anggaran 2024,” ucapnya.
Anggaran tersebut, kata dia, bukan tidak mungkin akan kembali disiapkan pada tahun mendatang sehingga program tersebut semakin maksimal dengan jangkauan layanan masyarakat yang lebih luas.
Dia menyampaikan bahwa pelayanan sedot tinja yang disediakan tersebut tanpa dipungut biaya. Hal itu sebagai bentuk kepedulian Pemkab Kobar terhadap lingkungan, khususnya bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.
Tinja tersebut nantinya akan di kumpulkan dan diolah kembali sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk baru berupa pupuk organik.
“Fasilitas ini bisa mencegah pencemaran air akibat pembuangan tinja langsung ke sungai,” ujar dia.
Menurut dia, penyedotan tinja secara berkala sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan serta mencegah pencemaran air tanah. Adapun tinja yang dikelola dengan baik, dapat pula memastikan bahwa septic tank berfungsi optimal, sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat.
“Dengan hadirnya layanan tersebut warga tidak perlu bingung ke mana harus melakukan sedot tinja, karena kini bisa langsung menghubungi kantor Dinas PUPR Kobar,” kata Hasyim Mualim.
Sumber: ANTARA
