KESRA

Pemkab Kobar Tetapkan Penanganan Stunting jadi Program Prioritas

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan penanganan stunting jadi program prioritas di daerah setempat.

“Salah satu aksi yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan rembuk stunting dalam rangka mempercepat penurunan stunting,” kata Bupati Kobar Nurhidayah di Pangkalan Bun, Sabtu (15/3).

Dia mengatakan rembuk stunting yang dilakukan itu merupakan aksi ketiga dalam menekan angka stunting di kabupaten ini.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis dalam mengantisipasi bertambahnya kasus balita stunting, serta menentukan langkah-langkah penanganannya,” tambahnya.

Dia menyambut baik penyelenggaraan rembuk stunting tersebut, sebagai langkah untuk memperkuat koordinasi dalam percepatan penurunan stunting di Kobar.

“Kegiatan ini juga bagian dari pelaksanaan delapan aksi percepatan penurunan stunting terintegrasi yang mengedepankan pendekatan intervensi secara terkoordinasi, terpadu, dan bersama-sama,” katanya.

Menurutnya, permasalahan stunting adalah tanggung jawab pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat. Semua harus bersinergi dalam berbagai aspek, mulai dari penyediaan pangan bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan yang baik, perlindungan sosial, hingga pola hidup sehat lainnya.

“Tentunya upaya ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, melainkan harus berkesinambungan agar dapat melahirkan dan memelihara generasi yang sehat,” ucapnya.

Melalui momentum rembuk stunting ini, diharapkan seluruh peserta rapat aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dapat berkomitmen penuh, khususnya dalam memberikan perhatian kepada keluarga 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yang menjadi periode krusial dalam pertumbuhan anak.

 

 

Nurhidayah menjelaskan hasil dari rembuk stunting ini selanjutnya menjadi bagian dari rencana intervensi gizi terintegrasi dalam upaya penurunan angka stunting yang nantinya dimuat dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) atau Rencana Kerja (Renja) SKPD tahun 2026.

“Jadi, indikator pembangunan di bidang kesehatan, khususnya dalam menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia dua tahun, dapat tercapai guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kobar,” kata Nurhidayah.

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!