MUARA TEWEH – Komisi III DPRD Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) langsungkan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Barito Utara (Batara). Kunker ini dalam rangka kaji tiru terkait pengelolaan Bandara Baru Haji Muhammad Sidik yang berada di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan.
Rombongan yang terdiri dari ketua Komisi III, Yono Rustanto Gamas bersama 9 orang anggotanya ini diterima hangat oleh Sekda Kabupaten Barito Utara Drs Muhlis dan didampingi Kadis Perhubungan Buana Pati, Kepala Bandara HM Sidik Endang Setiawan dan Kepala Bagian Pemerintahan Setda Barito Utara, Bahrum Pordelin Girsang. Yang mana pertemuan tersebut berlangsung di Aula Setda Lantai II, pada Rabu (10/5).
“Kami ucapkan selamat datang di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan kepada rombongan kunjungan kerja DPRD Kutai Barat dan rombongan, semoga Kabupaten Barito Utara memiliki kesan yang baik di hati bapak ibu sekalian,” kata Sekda Muhlis.
Terkait kondisi Bandara HM Sidik kata Sekda, saat ini sudah berjalan, yang juga sebelumnya Bandara HM Sidik ini diresmikan oleh Wakil Presiden RI K. H Ma’ruf Amin. “Dan Alhamdulillah saat ini Bandara H M Sidik dapat beroperasi. Dan nanti Kepala Dinas Perhubungan bisa menjelaskan kronologis pembangunan bandara dari awal hingga saat ini,” kata Sekda Muhlis.
Sekda juga mengatakan pada kondisi bandara H M Sidik saat ini juga mengalami kenaian penumpang yang sangat signifikan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya dimana juga dalam penerbangannya tersebut dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, dan pada tahun ini penerbangan Lion Air sudah melangsungkan penerbangannya pada jadwal setiap hari.
Sementara, ketua rombongan Komisi III DPRD Kutai Barat Yono Rustanto Gamas menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutannya yang di berikan Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
“Tujuan kami melakukan kunjungan kerja di Barito Utara ini adalah bertujuan untuk mengkaji terkait masalah penerbangan, karena kami dari DPRD Kutai Barat, saya termasuk tim percepatan pembangunan penerbangan di Kabupaten Kutai Barat,” kata Yono Rustanto Gamas.
Dikatakan Yono Rustanto Gamas, pihaknya melakukan study banding terkait PKS awal, kemudian uang jaminan. Apakah uang jaminan dan PKS itu ditandatangani antara Pemkab barito Utara dengan pihak penerbangan Lion Air atau apakah Pemkab melakukannya melalu pihak ketiga yang melakukan PKS dengan pihak Lion Air.
“Ini salah satu tujuan kami untuk datang ke Kabupaten Barito Utara, karena di Kutai Barat kami juga mempunyai bandara. Akan tetapi bandara di Kutai barat tersebut adalah merupakan milik TNI AU yang bekerjasama dengan pihak Pemkab setempat. Dimana panjang runway sekitar 1300 meter dan saat ini dalam tahan pembangunan persiapan perpanjangan runway menjadi 1500 meter,” Yono Rustanto Gamas