KABAR KALIMANTAN 1, Tamiang Layang – Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melakukan penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana sebagai antisipasi jika terjadi di wilayah setempat.
“Rapat koordinasi yang dilaksanakan untuk penguatan koordinasi antar-pemangku kepentingan di tiap-tiap lembaga dalam menanggulangi bencana,” kata Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Selasa (31/5/202).
Menurutnya, akan ada pembagian tugas pokok dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan. Semua pemangku kepentingan akan lebih fokus menanggulangi bencana yang terjadi.
“Jika ke depannya terjadi bencana, semua pemangku kepentingan harus saling koordinasi dan fokus pada tugas pokok dan fungsinya,” kata Ampera.
Ia menambahkan koordinasi yang baik dalam penanggulangan bencana tersebut, mulai dari status siaga bencana, tanggap darurat bencana dan transisi darurat bencana ke pemulihan.
Siaga bencana dimaksud melakukan monitoring, pemetaan dan waspada adanya potensi terjadinya bencana, baik longsor, banjir maupun bencana lainnya. Masing-masing tim sudah siap melaksanakan tugasnya sebelum terjadinya bencana.
“Misalnya, ada pemantauan beberapa sungai di Barito Timur akibat hujan lebat dan terjadi kenaikan debit air, kita sudah status siaga bencana dan membuat rencana bagaimana penanganannya secara terpadu,” ujarnya.
Dia menjelaskan ketika terjadi bencana, statusnya tanggap darurat bencana. Dalam status ini, masing-masing tim sudah siap dan berjaga melakukan tugasnya mulai dari persiapan evakuasi warga dan barang-barang berharga, hingga menerima bantuan secara terpusat untuk disalurkan ke masyarakat terdampak banjir.
Pasca banjir atau transisi darurat bencana ke pemulihan, kata Ampera, ada yang harus dilakukan masing-masing tim, seperti inventarisasi fasilitas yang rusak akibat banjir, meliputi jembatan, jalan maupun fasilitas umum lainnya, hingga sektor pertanian seperti sawah atau perkebunan yang terendam banjir, perikanan atau ternak yang hanyut diterjang banjir.
Penguatan melalui koordinasi tersebut, juga dalam penanggulangan bencana daerah di musim kemarau seperti kebakaran hutan dan lahan yang memerlukan tenaga ekstra untuk penanggulangannya.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada perusahaan swasta, relawan, organisasi masyarakat maupun tokoh masyarakat yang rela membantu dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir,” kata Ampera. (ANT/RED)