All Sport

Pemilik SSB Putri Nilai Nadalsyah Ternyata Mampu Majukan Sepakbola

KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Berawal dari keprihatinannya saat melihat Kalteng Putri melakukan penggalangan dana di jalan untuk keberangkatan mengikuti ekxibisi di Pulau Jawa, membuat Bupati Barito Utara Nadalsyah tergugah ingin berkiprah menangani sepakbola wanita, agar pesepakbola putri dapat dikelola dengan baik untuk menjadi pemain berkualitas.

Niat mulia Ketua Demokrat Kalteng ini untuk ikut terlibat memajukan sepakbola wanita bersama pencinta olahraga ini, terutama di Kalimantan Tengah, bak gayung bersambut. Lantaran dipercaya menjadi Ketua Gerakan Sepakbola Wanita Indonesia (GSWI), pada (6/6/2021) di Hotel Pakons Prime Tangerang, Banten.

Dalam deklarasi pembentukan GSWI saat itu, Nadalsyah bertekad melalui misinya, akan mewujudkan sepakbola wanita Indonesia yang berprestasi di tinggkat nasional maupun internasional.

Selain itu mempunyai misi bagi kemajuan sepakbola wanita yakni mewujudkan pengurus sepakbola wanita dari tingkat daerah sampai pusat yang berkualitas, kredibilitas dan bertanggung jawab.

Melaksanakan kompetisi sepakbola wanita terprogram dari tingkat kabupaten/kota provinsi hingga nasional secara berjenjang serta melakukan pembinaan dan pengembangan potensi pelatih dan wasit wanita secara berjenjang.

Baru 6 bln menakhodai GSWI, sudah terbentuk kepengurusan asosiasi provinsi (asprov) di seluruh Indonesia dan 26 kordinator provinsi (korprov). Kini Koyem mendapat amanah lagi untuk memimpin Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia (ASBWI) mengantikan Papat Yunisal dalam kongres biasa ASBWI, di Hotel Ibis Slipi Jakarta, (11/12/2021).

Bagaimana sosok Nadalsyah dimata pelatih dan pemilik klub SSB khusus tim putri Bangka Belitung Fila Hadianto dan Pelatih sekaligus pemilik Universal Eoccer School ladies dan pelatih Banten Selection, Srikandi Anyer Putri dan Team B2L Putri Teluk Naga, Septha Christiyono (Eben)? Simak kutipan wawancara KABARKALIMANTAN1 dengan keduanya melalui whatsapp.

Fila Hadianto : Kalau Nadalsyah orang yang punya kemauan untuk belajar dan punya cita-cita ingin sepakbola putri di Indonesia maju pesat, seperti negara lain yang sudah punya tim sepakbola putri.

Septha Christiyono (Eben) : Amat sangat dermawan, tanpa melihat kasta dan jabatan nya. Ketika orang yang sedang keadaan kesulitan dalam bentuk apapun pasti beliau tidak segan-segan tanpa pamrih menolong. Terbukti dalam keadaan sulit berkembangnya dunia sepakbola putri beliau langsung ambilalih dan tanpa pamrih ingin memajukan sepakbola wanita Indonesia.

Sewaktu pertama kali Nadalsyah dicalonkan sebagai Ketua Umum GSWI, apa yang terlintas di benak saat itu?

Fila Hadianto : Pertama saya ragu dengan beliau, tapi setelah saya kenal dan ngobrol, saya yakin orang inilah yang akan membawa sepakbola menuju kejayaan kembali, karena beliau punya kemampuan dari aspek apapun untuk itu.

Mudah-mudahan saya tak meleset melihat sosok beliau. Saya sangat yakin dengan beliau bahwa beliau sangat komit memajukan sepak bola putri di Indonesia.

Septha Christiyono (Eben) : Saya langsung berpikir, suatu pekerjaan sulit dan perlu kerjakeras untuk suatu organisasi yang semua dihuni SSB putri. Namun, dengan waktu berjalan, Alhamdulillah keyakinan saya terjawab bahwa Nadalsyah adalah sosok yang optimis, pekerja keras dan tanggungjawab.

Kembali beliau membuktikan langsung mencalonkan menjadi Ketua ASBWI PSSI pusat dan itupun langsung terpilih.

Bagaimana kalau ada keinginan dari sejumlah pihak yang menginginkan beliau maju sebagai Ketua Asprov PSSI Kalteng?

Fila Hadianto : Wah itu bagus sekali untuk kemajuan Kalteng itu sendiri, karena beliau orangnya sangat komit dalam memegang suatu jabatan apapun.

Septha Christiyono (Eben) : Amat sangat bagus dan tepat, karena beliau memang pantas serta layak dari segi finansial, tanggungjawab dan pekerjakeras.

Apakah tidak terkesan seperti maruk jabatan dan turun kasta karena beliau saat ini kan sudah memegang GSWI dan ASWBI pusat?

Fila Hadianto : Itu beda kontek, kalau di pusat beliau pengurus sepakbola putri tapi kalau Asprop akan mewadahi putra- putri. Masalah kemarukan jabatan itu tergantung dari kacamata kita melihat, karena Aspro PSSI masih di sepakbola bukan di cabang lain.

Septha Christiyono (Eben) : Maruk jabatan?wow sungguh pemikiran yang picik bagi saya, sekarang selama beliau mampu dan tetap pada jalurnya, saya kira wajar dan suport saja.

Tidak ada istilah turun kasta, selama itu mau membangun dan mau berkembang. Hanya setahu saya, kasta itu di klub misalkan Klub Kalteng Putra turun kasta ke Liga 3 atau sejenisnya.

Jujur, selama saya menangani sepakbola, Demi Allah saya baru ini temui sosok seperti beliau, yang mau berjuang mati-matian demi memajukan sepakbola Indonesia. (TVA)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top