KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Wakil Presiden RI ke-10 Jusuf Kalla (JK) menyebut para kandidat calon presiden (capres) yang ada saat ini bisa menjadi duet pemersatu bangsa.
Menurut JK duet pemersatu bangsa tidak hanya merujuk pada calon-calon tertentu saja.
JK berkata pasangan calon presiden dan wakil presiden seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani bisa mempersatukan bangsa.
Hal ini senafas dengan pasangan Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang santer disebut-sebut sebagai pemersatu bangsa.
“Jadi memang ada menafsirkan seperti Anies dengan Ganjar atau Ganjar dengan Anies. Ya yang lain juga kalau dipasangkan. Tidak berarti kalau Anies dengan katakanlah Puan tidak pemersatu, pemersatu,” kata JK di Jakarta Selatan, Kamis (14/7).
Selain Anies-Puan, pasangan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Puan Maharani juga dinilai bisa mempersatukan bangsa. JK menilai seluruh bakal capres dan cawapres merupakan orang yang tidak akan memecah bangsa.
“Semua calon-calon itu saya kira tidak akan memecah bangsa,” kata JK. “Tidak hanya satu orang yang bisa mempersatukan bangsa ini. Semua bisa mempersatukan bangsa.”
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, sebelumnya mengusulkan skema duet calon presiden-calon wakil presiden kepada Presiden Joko Widodo. Ia ingin pemimpin bangsa ke depan bisa menghilangkan polarisasi.
Dalam tanya jawab dengan wartawan usai pertemuan bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/6), Paloh mengaku sangat menaruh perhatian terhadap isu polarisasi.
Paloh kemudian mengapresiasi munculnya usulan duet seperti Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, Anies Baswedan-Puan Maharani, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.
Paloh mengaku dirinya tidak punya kepentingan pada Pilpres 2024 selain berharap polarisasi hilang.
Semua Mau Capres
Terkait peluang duet pemersatu bangsa lainnya, Puan Maharani-Anies Baswedan, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, bagus. Ia bahkan meyakini duet itu bakal menang sekali putaran!
Pembicaraan duet Puan-Anies itu muncul dalam konferensi pers rilis survei Indikator Politik Indonesia (IPI), Senin (11/7/2022). Menteri Bahlil, yang menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut, hadir secara virtual.
Mulanya, Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, ditanya pandangannya soal ide pasangan Puan-Anies di Pilpres 2024. Saat Burhanuddin hendak menjawab pertanyaan tersebut, saat itulah suara Bahlil muncul.
“Itu pasangan bagus itu, bisa satu kali putaran itu pasangan,” celetuk Bahlil.
Burhanuddin kemudian menyampaikan pandangannya terkait ide duet Puan-Anies. Dia menilai Puan dan Anies akan saling melengkapi jika maju bareng pada 2024.
“Pasangan Anies dan Puan itu saling melengkapi sebenarnya, ya. Dari sisi kekuatan partai, misalnya, Mbak Puan punya partai sebesar PDI Perjuangan yang mampu mencalonkan tanpa harus berkoalisi dengan partai lain, sedangkan Anies figur nonpartai,” kata Burhanuddin.
Namun komentar berbeda datang dari Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. Ia menilai bahwa wacana itu ide yang bagus. Hanya saja, katanya, duet tersebut sulit terwujud.
“Pasangan yang bagus, tapi sulit terwujud karena semua mau jadi capres,” kata Ali, Kamis (14/7/2022).
Begitu pula duet Prabowo Subianto-Cak-Puan Maharani. “Prabowo tentu mau jadi Capres, begitu pula Puan. Partainya jauh lebih besar,” komentar Amarno, pengamat politik dari UIN Hidayatullah, Tangsel.
