KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Sesi jumpa pers timnas Vietnam yang cukup panas, viral. Pelatih Vietnam, Park Hang-seo (65), sempat marah-marah sambil menunjuk 4 orang Korea Selatan (Korsel) beratribut timnas Indonesia. Ia menudunya sebagai mata-mata.
Keduanya memang warga Korsel. Hadir dengan setelan tim Merah Putih di dalam ruangan tempat digelarnya sesi jumpa pers, mereka membawa kamera. Itulah yang membuat Hang-seo naik pitam.
“Kenapa mereka ada di sini? Apakah mereka wartawan?” tanya Hang-seo kepada koordinator media, dikutip dari media Vietnam, Soha.
Setelah diberi tahu bahwa mereka adalah media yang biasa meliput pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, Hang-seo kembali bersuara lantang, “Kenapa mereka menghadiri jumpa pers tim kami?”
Setelah suasana agak mereda, Park Hang-seo memulai kembali sesi jumpa pers dengan menjawab pertanyaan sejumlah wartawan Vietnam. Tak lama, ia pergi dengan wajah keras. Total, ia hanya 8 menit menghadiri sesi jumpa pers. Itu waktu tersingkat sepanjang dia melatih Vietnam.
Ketika 4 orang Korsel itu melaporkan soal insiden amarah Hang-seo, Shin Tae-yong malah tertawa. “Ha ha ha… Itu bukan urusan saya. Saya dengar dia juga marah jam pertandingan dimajukan karena alasan keamanan. Biar saja, nanti akan kami kalahkan,” ujar STY santai.
Hangseo memang memang meradang saat jam laga semifinal leg 1 dimajukan. Semestinya malam, jadi sore. “Bagaimana Indonesia mau jadi tuan rumah Piala Dunia U20? Masa soal keamanan saja repot,” sentil Hang-seo.
Sejak menangani timnas Indonesia, Shin Tae-yong belum pernah menang atas Vietnam di level senior maupun U23. Satu-satunya kemenangan STY atas Vietnam, terjadi di Kualifikasi Piala Asia U20 2023. Marselino Ferdinan dkk menang 3-2.
Namun, saat itu timnas U20 Vietnam tidak ditangani Park Hang-seo, tapi Dinh The Nam. Dalam prosesnya, Shin tidak pernah menang atas Park Hang-seo dalam setiap pertemuan Indonesia dan Vietnam.
Terakhir kali mereka bersua, di fase grup SEA Games 2021, Indonesia besutan STY kalah 0-3. “Waktu itu masih ada pandemi Covid 19. Sekarang, tidak lagi. Indonesia sudah menggulirkan kompetisi, jadi saya bisa memilih pemain. Masa lalu adalah masa lalu,” tutur STY.