KABARKALIMANTAN1, Banjarmasin – Para petani di Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan sukses melaksanakan panen padi dari pertanian presisi.
Syukuran panen padi dari sistem pertanian yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan tersebut dihadiri Sekdakot Banjarmasin Ihsan Budiman.
“Kita bersyukur panen padi sangat baik ini,” ujar Sekdakot Iksan Budiman didampingi Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkot Banjarmasin M Makhmud dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Yuliansyah Effendi di Banjarmasin, Rabu (25/10).
Turut hadir dalam pelaksanaan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Pimpinan dan perwakilan SKPD, Camat se-Kota Banjarmasin, Para Lurah dan para Penyuluh Pertanian di Kota Banjarmasin.
Ikhsan, mengungkapkan Kota Banjarmasin memiliki luas 2.069 hektare lahan pertanian yang terbagi di empat kecamatan di kota ini.
Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Banjarmasin Utara, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Kecamatan Timur.
Dia melanjutkan, tahun 2023 ini produksi padi di Kota Banjarmasin meningkat pesat.
“Sangat signifikan, tadi apa yang disampaikan oleh Pak Kadis Ketahanan Pangan, ada sebanyak 6,6 ton per hektarnya panen padi, angka ini jauh lebih tinggi jika dilihat pada tahun sebelumnya yaitu hanya 3,4 ton per hektare,” ujarnya.
Ikhsan mengungkapkan, peningkatan panen padi tersebut juga dipengaruhi oleh bibit yang ditanam, yaitu, bibit unggul padi Mekongga.
Menurutnya, bibit ini sangat mirip dengan beras siam yang tersebar di pasar Kota Banjarmasin.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Yuliansyah Effendy mengungkapkan, persentase peningkatan panen tahun 2023 hampir mencapai 100 persen.
Yuli berharap dengan adanya peningkatan panen padi tersebut juga dapat menekan angka inflasi yang terjadi di Kota Banjarmasin.
Apalagi, ujar dia, inflasi yang terjadi saat ini kebanyakan disebabkan produksi yang kurang.
“Diharapkan dengan adanya panen ini juga menahan inflasi, mudah-mudahan dengan syukuran kali ini juga, kita mendapat berkah, sehingga mampu menahan laju inflasi,” demikian kata Yuli. (ANT)
