KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimatan Tengah (Kalteng) menyatakan stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) di provinsi setempat tetap terjaga di tengah meningkatnya dinamika perekonomian global.
“Salah satu indikatornya dapat kita lihat dari kinerja bank umum di Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan signifikan,” terang Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz dihubungi dari Palangka Raya, Minggu (15/6).
Dia menyebutkan, terbaru pada posisi April 2025, kinerja bank umum di Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan posisi April 2024.
Aset Bank Umum meningkat 14,46 persen secara tahunan (yoy) atau Rp11,30 triliun dari Rp78,09 triliun menjadi sebesar Rp89,38 triliun. Lalu dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,39 persen yoy atau sebesar Rp6,19 triliun dari Rp43,03 triliun menjadi sebesar Rp49,22 triliun.
Kemudian kredit/pembiayaan meningkat 9,95 persen yoy atau Rp4,60 triliun dari Rp46,26 triliun menjadi Rp50,87 triliun, dengan tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) masih terjaga berada di bawah 5 persen, yakni sebesar 1,96 persen.
“Pertumbuhan signifikan juga terjadi pada Bank Perekonomian Rakyat maupun Bank Perekonomian Rakyat Syariah. Termasuk pasar modal yang juga mengalami perkembangan positif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Primandanu menyampaikan, untuk mendorong pengembangan ekonomi daerah, OJK Kalteng senantiasa memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui berbagai inisiatif strategis.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui optimalisasi peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, OJK Kalteng secara konsisten terus mendorong upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kegiatan ini kami laksanakan melalui sinergi dan kolaborasi dengan lembaga jasa keuangan guna mewujudkan akses keuangan yang merata, inklusif, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Sumber: ANTARA