POLITIK

Nasdem Sindir Danny Pomanto, Mundur Cari Perlindungan Hukum

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Agak sengit Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali saat mempertanyakan alasan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto yang mengaku mundur dari Nasdem gara-gara pencalonan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Ali heran keputusan Danny mundur dari Nasdem baru disampaikan sekarang. Padahal, Anies telah resmi diusulkan Nasdem sebagai bakal capres sejak Oktober 2022. Ali justru menduga, Danny tengah mencari perlindungan hukum. “Kenapa baru sekarang? Jangan-jangan sengaja cari perlindungan hukum,” kata Ali, Senin (3/7/2023).

Redaksi Minggu (2/7) sempat berkomunikasi dengan salah satu anggota DPRD dari Nasdem di Sulsel yang enggan disebutkan namanya. “Beliau orang baik, tapi dicarikan kesalahannya. Termasuk jatah asuransi dwiguna jabatan dari PDAM Makassar senilai Rp 600 juta,” ujarnya.

Lebih jauh lagi, jatah itu sudah ada sejak Wali Kota lama Ilham Arief Sirajudin dan dianggap sah. Kasus Danny diyakini akan berhenti seperti eks Gubernur NTB, M. Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).

Baca JugaPuji Ide Restorasi Indonesia, Danny Pomanto Malah Mundur dari Nasdem

Sempat tidak mendukung rezim Jokowi, TGB terancam diseret ke meja hijau dalam kasus Newmont. Begitu “jinak” dan mendukung rezim lewat Perindo, kasus TGB dihentikan. Kini hampir tiap hari TGB muncul di TV milik bos Perindo, Harry Tanoe.

Mestinya ke Gerindra

Saat ditanya lebih lanjut soal pernyataannya itu, Ali enggan mengungkap lebih jauh. Dia menegaskan keputusan Danny untuk mundur tak akan mengganggu pencalonan Anies oleh partainya. Massa di Makassar dan Sulsel mayoritas mendukung Anies, sekalipun mereka juga menyukai Danny (sebelum keluar dari Nasdem).

Di sisi lain, Ali mengklaim bahwa Danny Pomanto tak pernah menjadi kader partainya. Dia bilang Danny justru merupakan kader Gerindra sejak maju di Pilkada pada 2020. Bahkan menurut sumber redaksi, Danny punya KTA Gerindra.

“Jadi bahwa dia menimbang-nimbang entah makna dari pernyataan itu kita nggak tahu juga ya, tapi konteksnya sih nggak pas. Menurut saya ngapain cari alasan? Kalau mau mundur, ya mundur aja. Makanya saya bilang tadi, mungkin surat tadi salah alamat. Harusnya surat itu dia ditujukan ke Gerindra,” imbuhnya.

Hingga berita ini ditulis, Gerindra belum merespons pernyataan Ali. Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dssco Ahmad tak merespons pertanyaan lewat pesan singkat terkait KTA Danny Pomanto.

Danny sebelumnya mengungkap alasannya mundur diri dari Partai Nasdem karena alasan keluarga. Selain itu ada perbedaan pandangan politik dengan partai pimpinan Surya Paloh tersebut, yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

“Bisa juga karena alasan Nasdem calonkan Anies. Tapi itu bukan satu-satunya alasan,” kata Danny Pomanto pendek, Senin (3/7) siang. “Tapi saya pastikan hubungan dengan Nasdem akan tetap terjalin baik, termasuk dengan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati.”

Condong ke Ganjar

Setelah memutuskan mundur dari Nasdem, Danny memberikan sinyal akan bergabung dengan PDIP yang resmi mengusung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. “Insya Allah, bisa lama bisa cepat (gabung PDIP). Tapi saya tidak ingin menjadi duri dalam daging dalam putusan politik. Tunggu saja,” ungkapnya.

Danny yang juga dewan pembina di Relawan Pro Jokowi (Projo) Sulawesi Selatan memberikan sinyal dukungan terhadap Ganjar meski Projo Sulsel telah memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Airlangga Hartanto di Pilpres 2024.

“Saya dekat semua calon (presiden), tapi ada waktunya saya akan bersikap. Kan kita bersikap awal dulu, berikutnya ada lagi sikap politik berikutnya,” tuturnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!