KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Pelatih timnas Indonesia senior yang tengah bersiap menyambut FIFA Matchday, Shin Tae-yong (STY), tak menyangka jika gelombang kebencian padanya kini ramai lagi.
Semua gara-gara ia mengabaikan pahlawan Indonesia dalam meraih medali emas SEA Games untuk pertama kali sejak 32 tahun lalu, Ramadhan Sananta (22). Nanta tak dipanggil STY dalam skuad yang akan menjamu Palestina (14/6) dan Argentina (19/6).
Menurut sumber redaksi yang dekat dengan sang pelatih, STY diketahui tak suka pemain yang kurang sportif. Nanta dicap demikian sebab ia dinilai sebagai biang rusuh laga final sepak bola SEA Games kontra Thailand.
Akibat rusuh itu, Federasi Sepak bola Thaiand (FAT) menjatuhkan sanksi skorsing 6 bulan kepada 2 pemainnya (Teerapak Prueangna dan Soponwit Rakyart) dan 3 staf pelatih (Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, Patrawut Wongsripuek) selama setahun.
Mereka tak boleh berkecimpung di sepak bola Thailand sesuai durasi waktu skorsing. Namun demikian FAT tetap menyebut, jika rusuh diawali selebrasi Nanta yang membawa bendera ke arah bangku cadangan Thailand.
PSSI sendiri tak menghukum Nanta karena selebrasi itu tidak terlalu masuk area kubu Thailand. Berbeda saat gol penyeimbang 2-2 di ujung laga. Pemain cadangan dan ofisial Thailand, tak hanya masuk wilayah kubu Indonesia, tapi melebihi dan beradu fisik.
“Saya kira keputusan PSSI sudah benar. Lagi pula kita sedang euforia, Nanta jadi pahlawan. Kesalahannya tipis, kalau dihukum bisa ribut masyarakat,” ujar seorang Exco PSSI yang tak mau ditulis namanya. Ia tak mau ribut dengan STY seperti Exco lama, Haruna Soemitro.
“Soal sikap STY tak memanggil Nanta, kita tak mau mencampuri urusan teknis, tapi itu memang sangat debatable. Nanta sudah terbukti tajam di beerbagai ajang, kuat, cepat, dan oportunis. Dia sedang on fire, dan pernah dipanggil STY dalam laga uji coba melawan Curacao.”
Faktanya, dibanding dengan striker yang dipanggil STY, Nanta tidak kalah. Soal senioritas, usia Nanta 22 tahun, Struick 20 tahun. Nanta sudah teruji di klub, sebagai top skor PSM dengan 11 gol dan membawa timnya juara Liga 1. Di sana tempat berkompetisi para striker asing maupun lokal. Di level timnas U22, ia top skor SEA Games dengan 5 gol.
Karena alasan itulah, pelatih asal Korea Selatan itu akhirnya diserbu netizen, yang awalnya mendukung dia. Diketahui, STY justru lebih suka memberikan peran Nanta kepada Rafael Struick, striker naturalisasi asal Belanda. Struick belum bernar-benar teruji di kompetisi antarklub maupun negara.
Masih ada kans bagi Nanta kembali masuk timnas Indonesia? Tentu, meski berat. Misalnya, Struick dan Ivan Jenner belum kelar perpindahan dari federasinya. Atau salah satu striker cedera, dan STY tak mau ambil risiko dibantai di media sosial.
Namun ciri khas orang Korea, rata-rata tak mempan tekanan, kecuali ia mendadak dipecat PSSI, untuk digantikan Indra Sjafri. “Wah itu terlalu jauh, tapi memang memungkinan, walau sangat kecil. Pak Erick Thohir kan tak suka drama, ia sedang menata sepak bola Indonesia,” lanjut sumber tadi.
Dijuluki Pengkhianat
Ada yang ironis pada nasib Nanta. Pemuda asal Desa Daik, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Tanjungpinang kelahiran 27 September 2002. Beberapa pekan lalu hingga kini ia dielu-elukan di seluruh penjuru Tanah Air.
Tak terkecuali oleh para pendukung PSM yang juga berjuluk Ayam Jantan dari Timur. Namun begitu ingar-bingar SEA Games dan Liga 1 usai, bursa transfer memantik reaksi baru.
Jelang musim Liga 1 2023/2024, santer dikabarkan ia merapat ke Persis Solo. Isu bermula saat kapten timnas U22 Indonesia, Rizky Ridho menyebut dalam siaran instagram live pada 17 Mei 2023.
“Sananta OTW (On The Way atau bahasa Indonesia-nya menuju) Sakjose,” kata Rizky Ridho. Kata Sakjose sering dipakai suporter Persis Solo untuk memberikan semangat atau pujian untuk para pemainnya.
Kini kepastian Nanta menuju Kota Bengawan semakin jelas. Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, mengatakan pemain anyar Persis sudah siap dan tinggal diperkenalkan.
“Ya intinya pemain baru Insya Allah dari segi dokumentasi dan birokrasi sudah selesai semua, tinggal nunggu diumukankan saja,” kata Bryan saat ditemui wartawan di latihan perdana Persis, Sabtu (20/5/2023).
“Fans Persis jangan ragu, kita akan beli pemain. Semua urusan transfer sudah diselesaikan. Tinggal tunggu waktu pengumumannya karena beberapa pemain yang dari luar, belum ada di Indonesia. Biar sekalian diperkenalkan.”
Di kalangan fans PSM, Nanta langsung dilabeli pengkhianat. Namaun sebagian masih ada yang bersikap bijak. Komentar warganet tentang Nanta tumpang tindih antara kepergian dari PSM dan absennya dia dari laga kontra Palestina dan Argentina.
@SirajudxxPS28 : “Jangan kau spt kacang lupa kulit. Di PSM kau dikenal orang. Jangan jd pengkhianat.”
@hamid_xxxx : “Bertahan jo. Ewako PSM, Ewako Ramadhan Sananta. Kita bikin PSM juara lagi musim depan.”
@gufrxxx1978 : “Skrg jaman spkbl profesional. Meski tak ingin Ramadhan Sananta pergi, tapi kalau klub mau menjual dia dengan harga tinggi, ya sah-sah saja. Tinggal tugas klub cari striker yang lebih bagus dan murah dari uang penjualan itu.”
@litasiregxx_BTS : “Sangat eneh Shin Tae-yong ini. Orang Nanta lagi on fire malah dia panggil striker naturalisasi yang belum jelas. Ngotot demi Indonesia atau demi yang lain tuh? Nanta sudah jelas, cinta Tanah Air. Tokcer pula! Perlu tagar #STYout lagi neh.”
@Bobxx_PW : “ga banyak mulut. Abaikan Sananta. #STYOUT. Pak Erik, mending percayakan pada Coach Indra Sjafri, lebih jelas. Terbukti 3 kali bawa Indonesia juara. STY banyak retorika, kayak drama Korea.”
@f4ridxxxx : “Apa masalahmu dengan Ramadhan Sananta woi Shin Tae Yong? Lagi bagus-bagusnya malah dicuekin. Dulu saya dukung STY, sekarang no way. STY go away!”
