KABARKALIMANTAN1, Manchester – Kebencian fans Manchester United kepada sang pemilik, Keluarga Glazer, kian tak terbendung. Rencana penjualan kepada investor Qatar yang menjanjikan dana transfer melimpah dan melunai semua utang klub, dibuat Glazer berlarut-larut.
Tujuannya, menaikkan harga. Dari awalnya minta 4 miliar Pound, lalu naik jadi 5 miliar Pound. Itu pun dengan status diam. Sampai akhirnya Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani melepas tawaran 6 miliar Pound. Ini memecahkan harga klub tertinggi di dunia. Nyatanya, Glazer masih mengulur-ulur.
Dampaknya, aktivitas transfer manajer MU, Erik Ten Hag terganggu. MU sulit membeli pemain dengan harga tinggi, padahal targetnya juara Liga Inggris. Muak dengan situasi itu, fans akhirnya berkumpul di Old Trafford, Selasa (26/6/2023) pagi. Mereka menggelar demo besar-besaran.
Demo ini diprakarsai oleh kelompok supporter United bernama ‘The 1958’. Melalui akun media sosial mereka, The 1958 mengajak para fans MU untuk berkumpul di luar Old Trafford pada hari Selasa (26/6/2023) pagi waktu setempat.
Peluncuran Jersey
Mereka meminta para fans MU untuk memadati Old Trafford dengan atribut kuning-hijau, simbol perlawanan terhadap pemilik MU saat ini, keluarga Glazer.
Menurut laporan Manchester Evening News, tujuan utama dmeonstrasi ini adalah untuk mendesak Keluarga Glazer untuk lekas menjual Manchester United.
Pengusaha asal Amerika Serikat itu sejak akhir tahun 2022 kemarin mengatakan bahwa mereka akan menjual Manchester United. Namun hingga detik ini, mereka terlihat ogah-ogahan melepaskan Setan Merah ke tangan investor baru.
Menurut laporan yang sama, ada alasan mengapa The 1958 memilih melakukan demo besar-besaran pada hari Selasa (27/6/2023). Saat itu Manchester United melakukan peluncuran jersey mereka untuk musim 2023/2024. Kebetulan peluncuran ini digelar di Megastore Old Trafford.
The 1958 berharap dengan demo besar-besaran di momen penting itu membuat Keluarga Glazer mendengar tuntutan mereka.
