Uncategorized

Mestinya Lapor ke Polisi Bukan Hanya Kasus Perserang Saja

KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Beberapa pelaku sepakbola mengapresiasi tindakan Ketua Umum PSSI, Mohamad Iriawan, yang membawa kasus pengaturan skor ke pihak kepolisian. Namun mereka kecewa jika yang dilaporkan hanya penelepon private number kasus Perserang saja.

“Itu kan hanya riak kecil di Liga 2. Di Liga 1 yang lebih bergengsi, juga terjadi. Hal itu dikupas di tayangan televisi Mata Najwa,” ujar Eko Haryestu,
pentolan bonek asal Pasuruan.

“Di acara itu ada oknum wasit yang baru dua kali memimpin Liga 1, yang mengaku terlibat. Oleh Komite Wasit, sedang dicari celah hukum untuk membuka identitas si wasit. Padahal, kalau mau melacak kan tidak terlalu sulit, kewenangan penugasan kan ada ada di PSSI sendiri,” komentar Otang Timika, ketua Viking Jakarta.

Seperti diketahui, buntut kasus percobaan penyuapan Perserang, PSSI mengambil tindakan melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Isi laporan di antaranya adanya komunikasi dari pihak luar dengan menggunakan nomor rahasia atau private number.

Dalam sidang Komdis sebelumnya, dijelaskan adanya pihak luar yang mencoba menawarkan percobaan penyuapan melalui private number. Pada keterangan pers usai sidang, Ketua Komdis Erwin Tobing menjelaskan ajakan berawal dari Eka Dwi Susanto yang mengaku mendapat tawaran dari pihak luar melalui telpon private number.

”Laporan ini kami lakukan agar kami bisa mengetahui secara detail siapa pihak luar yang menghubungi pemain. Apalagi pihak luar tersebut menghubungi memakai private number. PSSI dengan Polri saat ini sudah melakukan perjanjian kerja sama pada 22 Juli 2021 tentang penerbitan rekomendasi dan/atau pemberian izin bantuan pengamanan, penegakan hukum, kesehatan dan hubungan luar negeri dalam kegiatan PSSI,” ujar Ketua Umum PSSI, Mochamamd Iriawan di Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

Ia menjelaskan alasan kenapa harus lapor ke Polda Metro Jaya, semata karena PSSI tidak memiliki kewenangan untuk memanggil dan mengusut orang per orang yang bukan dari ‘keluarga sepakbola’ (football family).

“PSSI juga memiliki keterbatasan teknologi untuk melacak nomor-nomor rahasia yang melakukan match fixing dengan pemain,” katanya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!