KABAR KALIMANTAN1, Banjarmasin – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq membahas pengelolaan sampah saat kunjungan kerja dan rapat koordinasi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hanif Faisol Nurofiq sempat menanam pohon didampingi Pelaksana Tugas Gubernur Kalsel Muhidin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana di Banjarbaru, Kamis (28/11).
Ia mengatakan sinergisitas antara pemerintah pusat dan daerah penting untuk menangani persoalan pengelolaan sampah di wilayah.
Ia mendorong percepatan penerapan kebijakan ekonomi sirkular, termasuk pengurangan sampah plastik dan optimalisasi program bank sampah di tingkat masyarakat.
“Kalsel memiliki potensi besar untuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat sehingga harus memperkuat kolaborasi lintas sektor agar sampah tidak hanya menjadi masalah, dan menjadi peluang ekonomi,” kata Hanif.
Ia mengharapkan Dinas Lingkungan Hidup tingkat kabupaten/kota dan Pemprov Kalsel dapat menyusun peta jalan untuk penanganan sampah berbasis lingkungan dan masyarakat.
“Volume sampah di Kalsel tidak terlalu besar timbunan hanya sekitar 800-700 ton per hari. Jadi jauh dibandingkan dengan sampah di kota besar, seperti Jakarta yang mencapai 8.000 ton per harinya,” kata dia.
Namun, kata dia, jumlah sampah tersebut hampir seluruh tempat pembuangan sampah (TPS sudah mendekati kelebihan volume, sehingga terindikasi ada pengelolaan sampah yang tidak tepat.
Tercatat, Kalsel mengalami pengurangan produksi sampah sebesar 16,55 persen atau 130.988,63 ton pada 2023 dan 7,15 persen atau 119.796,29 ton (2024), penanganan sampah di Kalsel sebesar 62,12 persen atau 491.672,29 ton pada 2023) dan 61,73 persen atau 431.118,22 ton (2024), selanjutnya sampah terkelola mencapai 78,66 persen atau 622,660.92 ton (2023) dan 78,88 persen atau 550.914,51 ton (2024).
Selain itu, sampah tidak terkelola sekitar 21,34 persen atau 168,882.72 ton (2023) dan 21,12 persen atau 147.483,66 ton (2024).
Pelaksana Tugas Gubernur Kalsel Muhidin menyatakan kesiapan turun langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA) se-Kalsel untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah tersebut.
“Kita sudah meminta Kadis LH Provinsi Kalsel untuk menjadwalkan turun bersama ke TPA dan mengajak para wali kota dan bupati, serta para kadis LH kabupaten/kota meninjau TPA di daerah untuk koordinasi dan tindak lanjuti untuk yang terbaik,” ucap Muhidin.
Sumber: ANTARA