Nasional

Mau BBM Naik atau Murah Asal Impor dari Rusia? Ada Ancaman Embargo AS!

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Situasi bertolak-belakang terjadi pada harga BBM di Amerika Serikat dengan Indonesia. Begitu harga BBM turun, tiap rumah tangga di AS bisa menghemat Rp 1,5 juta. Di Indonesia, akibat beban subsidi, pemerintah siap menaikkan harga BBM. Untung ada solusi dari Rusia, meski ada ancaman embargo AS.

Sebagaimana diketahui, pada APBN 2022 ini, subsidi untuk energi senilai Rp 502,4 triliun. Subsidi itu digunakan untuk BBM, LPG dan juga listrik. Dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanudin, Luhut Binsar Pandjaitan, bilang jika pekan depan (sekitar akhir Agustus-Red), Presiden Joko Widodo akan mengumumkan harga baru BBM.

“Khususnya pertalite dan solar subsidi. Indikasinya, tak mungkin kita terus pertahankan harga lama. Harga BBM kita jauh lebih murah di kawasan Asia. Beban APBN terlalu besar,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu di Makassar, Jumat (19/8/2022).

Ada solusi, yakni impor minyak dari Rusia. Meskipun belum final, namun ada kekhawatiran Amerika Serikat (AS) bakal marah. Ancamannya bisa ke arah embargo terhadap Indonesia.

Tak Usah Takut AS

Tapi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengingatkan RI tak perlu takut diembargo. Menurut dia, embargo yang dilakukan AS mungkin hanya berdampak pada makanan cepat saji asal negeri Paman Sam itu.

“Ada yang tidak setuju, takut diembargo Amerika. Ya biarin sajalah. Paling tidak bisa makan McDonald, ya makan Baba Rafi-lah,” ungkap Sandiaga lewat Instagram-nya @sandiuno, Sabtu (20/8).

Sandiaga menyebut, Presiden Jokowi telah setuju untuk mengimpor minyak dari Rusia, sebab harganya lebih murah 30 persen dari harga pasar internasional.

Sebelumya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, sempat membuka peluang membeli minyak mentah dari Rusia di tengah rentetan sanksi ekonomi dari negara Barat. Namun, rencana itu batal sebab stok BBM di kilang-kilang masih cukup untuk kebutuhan nasional.

“Di saat harga sekarang dipengaruhi situasi geopolitik, kami melihat ada opportunity (kesempatan-Red) untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik,” ucap Nicke beberapa bulan lalu.

Masyarakat tentu memilih harga termurah, sejauh harga BBM tak naik. Terlebih lagi, masyarakat Indonesia kini lebih bersimpati pada kebijakan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal itu tampak pada banyak postingan di media sosial.

Sandi sependapat. “Kata Rusia tidak perlu takut, bayar pakai rubel saja. Konversi rupiah ke rubel,” kata Sandi lewat Instagram-nya @sandiuno, Sabtu (20/8).

Menurut Sandi, Rusia sudah menawarkan Indonesia untuk membeli minyak dengan harga lebih murah 30 persen dari harga pasar. Selain itu, Rusia mengingatkan RI tak perlu takut diembargo oleh AS.

BBM Turun di AS

Harga BBM atau bensin di AS turun dalam 67 hari terakhir, yakni dari US$5,02 per galon menjadi US$3,92 per galon. Rata-rata penurunan harga bensin itu mencapai US$1,10 per galon atau 22 persen sejak 14 Juni 2022.

Penurunan harga bensin menjadi stimulus bagi warga AS di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat lonjakan inflasi, dan kebijakan moneter ketat bank sentral AS, The Fed.

Menurut catatan, rumah tangga AS yang umumnya mengkonsumsi 90 galon bensin/bulan, berarti bisa menghemat US$98,82 per sebulan, setara Rp 1,5 juta.

Dampak penghematan tersebut diyakini akan mendorong roda perekonomian AS. Harga barang-barang konsumen menjadi lebih stabil atau cenderung turun. Konsumen pun dipercaya belanja lebih banyak untuk makanan dan gas, termasuk barang-barang ritel.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!