KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya, Senin, (10/2/2025) — Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, mengajak pemerintah kota dan pihak kepolisian untuk mengumpulkan komunitas motor dalam rangka membina serta berdiskusi mengenai solusi untuk membatasi aksi balapan liar.
Menurutnya, fenomena ini semakin meresahkan masyarakat karena mengancam keselamatan publik dan ketertiban lalu lintas.
Jati menilai bahwa banyak pemuda terlibat dalam balap liar karena dorongan adrenalin dan rasa ingin tahu terhadap dunia otomotif.
Sehingga, dibutuhkan pendekatan alternatif seperti fun race di sirkuit resmi dan coaching clinic agar energi mereka disalurkan ke kegiatan yang konstruktif dan aman.
Ia menambahkan, apabila fun race dan pembinaan komunitas belum mengurangi frekuensi balap liar, maka perlu diterapkan tindakan tegas.
Pemerintah kota bersama kepolisian harus menindak pelaku—termasuk memeriksa kelengkapan surat kendaraan atau menjatuhkan sanksi hukum untuk menimbulkan efek jera.
Jati juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak mengendarai sepeda motor sebelum cukup umur.
Ia menyebut banyak pelajar SMP yang sudah terekam sering mengendarai motor dengan kecepatan tinggi di jalan kota, sebuah fenomena yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain. (adm)
