KABARKALIMANTAN1, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melaksanakan percepatan program konversi minyak tanah ke gas elpiji pada enam kecamatan yang saat ini belum tersentuh program tersebut.
“Enam kecamatan tersebut yaitu Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang. Saat ini sebagian warga di enam kecamatan itu secara mandiri sudah beralih menggunakan gas,” kata Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor di Sampit, Senin (9/10).
Upaya percepatan itu, di antaranya telah mengusulkan tambahan kuota elpiji 3 kg sebanyak 6,4 juta kg atau 2,1 juta tabung untuk rumah tangga miskin dan UMKM di enam kecamatan yang belum masuk program konversi minyak tanah ke gas tersebut.
“Besar harapan kami ini mendapat perhatian dari DPR RI, BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga. Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang selama ini diberikan dalam mendukung upaya pemerintah daerah memulihkan kembali perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di sektor minyak dan gas,” ujarnya.
Halikinnor menyampaikan dengan bantuan fasilitasi dari anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin telah melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia telah melaksanakan rapat teknis bersama pemangku kepentingan terkait dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk proses konversi minyak tanah ke elpiji tabung 3 kg yang selanjutnya akan dilaksanakan sosialisasi oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pemerintah daerah menyadari, usulan ini tentunya ini akan berhubungan dengan biaya atau anggaran APBN. Meski begitu, pihaknya berharap pemerintah pusat segera melakukan konversi terhadap enam kecamatan tersebut.
“Kami juga berharap agar spekulan-spekulan yang selama ini kadang-kadang memanfaatkan kelangkaan gas elpiji ini untuk mengeruk keuntungan. Ini menyangkut hajat hidup masyarakat kita. Mudah-mudahan konversi enam kecamatan ini segera terwujud,” tambahnya.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2023 secara umum andil inflasi dari bahan bakar minyak dan kelompok bahan bakar rumah tangga masih dalam kondisi normal atau wajar.
Kelompok bahan bakar rumah tangga pada September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dan ambil komoditas bensin 0,102 persen.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan upaya untuk membantu kelancaran distribusi kepada pengguna bahan bakar minyak, terutama minyak yang bersubsidi. (ANT)
