HUKUM

Kirim Panggilan 2, KPK Punya Identitas Penghubung Lukas ke Kasino

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Setelah Gubernur Papua, Lukas Enembe, mangkir pada pemanggilan pertama di Mako Brimob Polda Papua, Senin (12/9), KPK mengirim surat panggilan ke-2. Ia juga meenyebutkan mempunyai identitas penghubung Lukas pada kasino di Singapura.

Hal itu disampaikan Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Karyoto. Kasino di Singapura itu diduga sebagai salah satu tempat “pencucian uang”, yang jumlahnya fantastis, yakni mencapai Rp560 miliar alias setengah triliun lebih!

“Kami telah mengantongi identitas pihak yang diduga jadi penghubung LE ke kasino di Singapura. “Selama ini yang mungkin nyata-nyata ter-detect ini yang tadi disampaikan PPATK di kasino ini, salah satu cara yang cukup unik, tidak biasa,” ujar Karyoto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (20/9).

“Kemarin juga ada salah satu orang yang terkait, mungkin yang masih diduga sebagai penghubung di Singapura. Kami sudah ada nama, tinggal nanti diupayakan untuk pemeriksaan atau pemanggilan. Dia WN Singapura, jadi perlu sejumlah prosedur untuk bisa menghadirkannya ke KPK.”

“Terkait transaksi setoran tunai yang bersangkutan di kasino judi senilai 55 juta dolar atau Rp560 miliar, itu setoran tunai dilakukan, dalam periode tertentu,” imbuh Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, sehari sebelumnya.

Aktivitas perjudian Lukas itu dilakukan di dua negara berbeda. Transaksi itu dilakukan dalam bentuk dolar Singapura. Selain itu, PPATK menemukan setoran tunai senilai 5 juta dolar Singapura yang dilakukan Lukas. Kemudian, PPATK juga menemukan pembelian jam tangan senilai 55 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp550 juta.

“Bahkan ada periode pendek setoran tunai itu dilakukan dalam nilai fantastis 5 juta dolar. PPATK juga temukan ada pembelian perhiasan, jam tangan, sebesar 55 ribu dollar. itu Rp550 juta,” ujar dia.

Juru Bicara Gubernur Papua Lukas Enembe, Muhammad Rifai Darus, menganggap ada upaya kriminalisasi terhadap kliennya jelang habis masa jabatan. “Menjelang masa jabatan Gubernur Lukas Enembe berakhir, proses penetapan tersangka dan tuduhan-tuduhan baru yang disangkakan kepada beliau, terindikasi sebagai peristiwa kriminalisasi,” ungkap Rifai dalam keterangan tertulisnya.

Bukan Kriminalisasi

Tapi hal itu dibantah Mahfud MD, Menko Polhukam. Ia mengatakan Lukas Enembe terjerat kasus dugaan korupsi mencapai ratusan miliar rupiah. “Saya pastikan proses hukum terhadap Lukas bukan kriminalisasi, dan bukan hanya gratifikasi terkait Rp1 miliar saja,” kata Mahfud.

Tapi hal itu dibantah Mahfud MD, Menko Polhukam. Ia mengatakan Lukas Enembe terjerat kasus dugaan korupsi mencapai ratusan miliar rupiah. “Saya pastikan proses hukum terhadap Lukas bukan kriminalisasi, dan bukan hanya gratifikasi terkait Rp1 miliar saja,” kata Mahfud.

Sementara itu kuasa hukum Lukas, Aloysius Renwarin, menilai ada kejanggalan dalam proses hukum yang dilakukan pada kliennya. “Beliau dipanggil kemarin kan karena kasus Rp1 miliar. Katanya gratifikasi. Itu kan uang pribadi Pak gubernur yang dikirim ke rekeningnya. Kok sekarang langsung dikembangkan?” ujar Aloysius.

Yang pasti, Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri, mengatakan pihaknya ingin agar LE hadir pada pemanggilan ke-2. “Kooperatif-lah, penuhi panggilan dari tim penyidik KPK. Dia juga dapat menyampaikan hak-haknya langsung di hadapan tim penyidik KPK,” jelas Ali.

Pada Kamis (15/9), ratusan simpatisan menjaga rumah Enembe yang berlokasi di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. KPK akan banyak berkoordinasi dengan aparat penegak hukum di Papua untuk dapat memeriksa Lukas Enembe yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.

KPK yakin, sepertinya demo ini diupayakan oleh pihak tersangka LE. Mereka berharap Lukas bersikap kstaria, seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang bahkan datang sendiri ke KPK, dengan penuh percaya diri. “Senang bisa bantu KPK dalam pemeriksaan terkkait ballap mobil listrik Formula E,” ujar Anies.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top