Metropolitan

Keluarga Sebut Korban Kalideres Bukan Tewas Kelaparan, Tapi …

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Ris Astuti (64), salah satu keluarga korban tewas di Kalideres, Jakarta Barat (4 orang), meragukan dugaan yang menyebut, sanak saudaranya itu meninggal dunia lantaran kelaparan.

“Kecil sih kalau menurut saya ya. Ini rada aneh juga sih saya juga bingung, misalnya kalau dia lapar, enggak ada makanan atau kurang buat makan, kan dia bisa menghubungi kita,” kata Ris Astuti kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).

Selain itu, ia juga menyampaikan, bahwa kondisi ekonomi korban dalam kondisi yang cukup. “Ya sedang-sedang saja, enggak ada keluhan dan sebagainya. Ya, istilahnya standar lah umum,” kata dia.

Dulu Kerja Kantoran

Lebih lanjut ia menuturkan, mendiang adiknya (RM) berjualan kue, sementara sang suami itu bekerja kantoran. “Kerjanya dulu jual kue. Bapaknya kerja kantoran. Tapi itu dulu, belakangan kita enggak tau ya karena lepas kontak bertahun-tahun,” tegas Ris.

Ia mengatakan telah 5 tahun putus kontak dengan keluarga korban. Terakhir kali bertemu ketika korban masih tinggal di Gunung Sahari. Hal senada juga disampaikan oleh adik ipar mendiang RM, Handoyo (64) yang heran, jika korban tewas kelaparan.

“Kami justru kaget. Kalau memang dia tidak mampu, kenapa dia tidak menghubungi saudara atau mungkin minta tolong tetangga? Tidak ada komunikasi sama sekali. Baru tahu kalau sampai begitu parahnya,” kata Handoyo, di Kapolres Kalideres, Sabtu (12/11).

RM (66) adalah salah satu dari empat orang yang ditemukan tewas di dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11). Selain RM, korban tewas adalah suaminya, RG (71), anak berinisial DF (42), dan paman berinisial BG (68).

Setelah itu, keempat jasad itu dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi dan hasil autopsi menunjukkan tidak ada bekas luka penganiayaan pada empat jasad tersebut.

Polisi sejauh ini menduga keempatnya meninggal dunia lantaran tidak mendapat asupan makanan dan minuman dalam waktu yang lama. Polisi juga mengatakan keempat korban diduga telah meninggal dunia lebih dari satu minggu ketika ditemukan.

Terkunci dari Dalam

Fakta lainnya dalam kasus ini, polisi mengatakan bahwa rumah yang menjadi lokasi penemuan 4 korban itu terkunci dari dalam. Mereka merupakan salah satu contoh keluarga khas kota metropolitan, kurang bergaul dengan tetangga.

Penemuan empat jasad yang masih satu keluarga tersebut bermula dari kecurigaan warga yang mencium bau busuk dari dalam rumah tersebut.

“Pihak kepolisian dan secara bersama-sama membuka rumah tersebut yang mana kondisi pagar dan pintu terkunci di dalam,” jelas Pasma.

Ketua RT 07/RW 15 Kalideres Asiung mengatakan pihaknya sempat menemukan kapur barus dan lilin dalam rumah keluarga tersebut. “Ada di meja, sama lilin. Di piring, taruh di mangkok,” kata Asiung.

Menurut Asiung kapur barus dan lilin itu terletak paling dekat dengan mayat yang berada di ruang tengah tersebut.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top