KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Berdasar data terakhir yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, tercatat 16 lahan terbakar selama periode Januari hingga Juli pertengahan tahun 2024 ini.
Rinciannya, di Kecamatan Jekan Raya terdapat 11 kejadian, Pahandut 2 kejadian, Sabangau 2 kejadian, Bukit Batu 1 kejadian, terkecuali Kecamatan Rakumpit masih nihil kejadian kebakaran.
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangkaraya, Hasan Busyairi menjelaskan situasi ini dipengaruhi masa peralihan musim, dari musim hujan ke musim kemarau yang berdampak lahan gambut mengering.
“Kami mengapresiasi atas usaha penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dilakukan tim gabungan BPBD kota. Penanganan Karhutla harus dilakukan secara sinergi antara Pemerintah dengan masyakat,” ucapnya pada Jumat (26/7/2024).
Menurut Hasan, masyarakat yang lebih tahu kondisi lahan hutan dan perkarangan di sekitar tempat tinggalnya. Sehingga jika terjadi titik api atau kebakaran hutan dan lahan, bisa melakukan penanganan secara dini dan segera melapor ke petugas penanganan karhutla.
“Terlebih pada akhir Juli ini, diprediksi mulai berkurangnya intensitas hujan atau mulai memasuki musim kemarau sehingga tingkat kewaspadaan terhadap potensi karhutla lebih ditingkatkan. Diharapkan agar masyarakat aktif dalam menjaga lingkungan sekitar dengan menghindari pembakaran lahan tanpa izin dan menghindari tindakan yang dapat memicu percikan api di area lahan,” ucapnya.
Menurutnya, kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat sangat krusial untuk mencegah bencana yang tidak diinginkan. (kk1/ist)