Indonesia

Kapolri Copot Kapolres Malang, Sam Ferli “Sang Aremania Kehormatan”

KABARKALIMANTAN1, Malang – Gas air mata yang sangat perih, memicu kematian sekurangmya 125 jiwa Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu malam (1/10). AKBP Ferli Hidayat pun ikut merasa perih. Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mencopot Kapolres Malang itu buntut tragedi kerusuhan di Kabupaten Malang, wilayah yang jadi tanggung jawabnya.

“Kapolri memutuskan menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat. Yang bersangkutan dimutasi sebagai Pamen SDM Polri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasteyo, Senin (3/10/2022).

Jabatan Ferli digantikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Putu Kholis. Selain itu, sejumlah komandan Brimob Polda Jatim juga diganti. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya. Arema kalah 2-3.

Insiden disebut bermula saat beberapa suporter Arema memasuki lapangan usai pertandingan. Mereka mendatangi para pemain. Ada yang beralaman, memeluk, ada yang melayangkan protes. Polisi mengadang para suporter itu, selain menggiring para pemain masuk ke ruang ganti.

Polisi tiba-tiba menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan. Gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke lapangan, tapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Berdasarkan data terbaru, insiden ini menyebabkan 125 orang meninggal dunia, korban luka berat 21 orang, dan luka ringan 304 orang. Sejauh ini, tim dari Mabes Polri, yakni Itsus serta Propam tengah memeriksa 18 anggota yang diduga bertanggung jawab dalam penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.

Selain itu, tim investigasi Polri juga memeriksa Direktur PT LIB, Ketua PSSI Jawa Timur, Ketua Panpel dari Arema, hingga Kadispora Provinsi Jawa Timur.

Sudah Antisipasi, Tapi …

Beberapa hari sebelum big match tersebut atau pada Kamis (29/9), Ferli sebenarnya mengajak Aremania untuk memberikan contoh sebagai suporter yang baik. Aremania diajak menjaga Malang tetap kondusif.

“Mari Aremania, Aremanita, agar menjadi contoh, bagaimana suporter bisa memberikan aura positif bagi klubnya. Bisa menjaga Malang dengan sebaik-baiknya, dan bisa menjadi pemain ke-12 bagi Arema FC,” ujar Ferli waktu itu. “Aremania harus menjaga kondusifitas, baik saat menang maupun kalah.”

Selain itu, Ferli sebenarnya juga dekat dengan Aremania. Ia bahkan didaulat menjadi warga kehormatan. “Meski kelahiran Palembang, Sam Ferly itu Aremania Kehormatan,” ujar H. Slamet, salah satu Aremania.

“Selain itu perlu dicatat, sesungguhnya Polres sudah menyarankan panpel Arema agar laga digelar sore. Mereka pun sepakat, lalu mengirim surat ke PT LIB. Tapi, lewat surat resmi PT LIB yang ditanda-tangani Direkturnya, Akhmad Hadian Lukita, saran itu ditolak. Katanya sesuai arahan PSSI dan TV broadcast, laga tetap digelar malam,” ujar Ferli.

Artinya, mereka telah mengantisipasi. Namun operator liga, sepakat dengan saran otoritas bola Indonesia, dan TV alias broadcaster, demi rating.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top