Kantor KONI Kalteng Urung Dikosongkan?

KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya -Kepala Satpol PP Provinsi Kalimantan Tengah Baru I Sangkai bersama jajaranya menggelar pertemuan dengan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (27/2/2023).

Kedatangannya dalam rangka melaksanakan perintah pimpinan, sekaligus bersilaturahmi dengan Plt Ketua KONI Kalteng Christian Sancho dan pengurus lainnya. Selain itu mempertanyakan, isi surat dari KONI Provinsi Kalteng terkait permohonan penggunaan gedung KONI untuk kegiatan selanjutnya.

“Pesan lisan dan tertulis itu kan beda. Sehingga saya memastikan apa sih sesungguhnya isi surat itu. Kemudian kalau isi surat itu sudah jelas dan tadi sudah dijelaskan ke saya, ini yang akan saya sampaikan ke pimpinan dalam rapat Senin 27 Februari siang menindaklanjuti hal ini,” kata Baru.

Baru sangat bangga dengan pengurus KONI Provinsi Kalteng dan baru kali ini bisa bertemu langsung dengan pengurus KONI. Dalam rangka mempererat hubungan, bagaimana KONI itu lebih baik lagi kedepannya, tugas dan fungsinya KONI luar biasa dalam rangka membina masyarakat Kalimantan Tengah khususnya orang dayak untuk lebih baik, putra putri di kalteng untuk lebih baik lagi dalam hal olahraga.

Menurut Baru hasil diskusi dengan pengurus KONI Kalteng, terungkap bahwa ada 11 orang atlet diterima sebagai anggota kepolisian. Satu dari 11 orang itu adalah anggota Satpol PP provinsi Kalimantan Tengah.

“Karena itu saya sangat bangga selaku Kasatpol PP, dan sebagai orang Dayak banggak sekali karena masuk polisi itu luar biasa dengan binaan dari Cabor dan KONI sangat luar biasa membina mereka dan lebih baik, sejajar dan sesuai standar Polri, jadi bukan hanya kapasitasnya bagus tapi standarnya sudah masuk,” kata Baru.

Baru menegaskan kembali bahwa kedatangannya ke KONI Kalteng untuk silaturahmi dan bukan untuk hal lain. Apapun masalah menurut dia sebaiknya didiskusikan karena semua ,masalah ada solusinya.

Selain itu kedatangannya hanya ingin menyambungkan keinginan dari pengurus KONI selanjutnya akan disampaikan ke pimpinan. Apakah perpanjang atau tidak menempati gedung KONI ini, lanjut Baru itu bukan kewenangannya, menurut Baru sudah lama pengurus KONI menepati gedung tersebut sebagai kantornya.

“Kita hanya komunikasi saja karena isi surat kan seperti itu, saya hanya meminta penjelasan. Setelah ini saya harus laporkan ke pimpinan tertinggi, apa sih keputusan pimpinan nanti itu yang akan kami tindak lanjuti dan sampaikan kepada saudara-saudara kita terkhusus masyarakat Kalteng,” pungkas Baru.

Sementara itu, Christian Sancho mengatakan mereka menerima surat bernomor Dispora provinsi Kalteng dan ditandatangani oleh Plh. Sekda provinsi Kalteng Leonard S.Ampung pada 20 Januari 2023. Kemudian KONI Provinsi Kalteng menjawab surat tersebut pada tanggal 14 Februari.

Dalam surat itu ada dua poin, pertama  mohon izin untuk bisa gunakan kantor KONI untuk melaksanakan agenda kegiatan, pertama rapat pleno dan sudah selesai hasilnya dirimya ditunjuk menjadi Plt ketua KONI Kalteng.

Kedua setelah hasil rapat pleno disahkan oleh KONI pusat dengan SK selanjutnya berdasarkan AD ART diberikan jeda waktu 1-6 bulan bagi Plt ketu melaksanakan Musorprovlub pemilihan ketua umum.

Agenda Musorprovlub akan digelar di gedung KONI, mengingat tidak tersedianya anggaran untuk menyewa hotel maupun gedung lainnya. Sancho berharap pemerintah masih mau memberikan izin untuk menggunakan KONI sampai selesai digelarnya agenda tersebut kegiatan tersebut.

Selain itu tetap menjaga marwah KONI dan juga menjaga kekompakan orang Dayak yang penggiat dan pecinta olahraga untuk membina putra putri Kalimantan Tengah. Dirinya sambil menunggu solusinya apabila memang pemerintah daerah tetap meminta mengosongkan gedung KONI, sehingga masih bisa tetap bekerja untuk KONI.

Sancho mengatakan setelah ada SK penetapan Plt. Ketua umum dirinya bersama jajaran pengurus KONI Kalteng bersiap untuk bertemu dengan Gubernur Provinsi Kalteng melaporkan hasil rangkaian kegiatan yang dijalankan KONI selama ini mulai dari mundurnya ketua umum sampai adanya Plt ketua umum.

Sancho juga menegaskan dirinya bertahan di KONI ini bukan keinginan pribadinya, dan juga tidak ada kepentingan pribadi dia. Tetapi melaksanakan tugas Plt ketua umum KONI, mempersiapkan Musorprovlub.

“Siapapun yang mau menjadi ketua umum KONI apakah dari unsur pemerintah maupun swasta, dipersilahkan, asalkan memenuhi persyaratan administrasi dan mau membuat pakta integritas karena di KONI masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Saya akan kawal siapapun yang siap jadi ketua umum dan memenuhi syarat,”tegasnya

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *