KABAR KALIMANTAN1, Banjarmasin – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memperkuat lumbung sosial atau tempat penampungan logistik bantuan untuk menghadapi ancaman bencana alam, seperti banjir.
Kabid Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Kalsel Achmadi di Banjarmasin, Rabu (8/1), menyampaikan kondisi curah hujan yang tinggi saat ini harus menjadi perhatian serius semua pihak untuk kesiapan penanganan bencana banjir.
Pihaknya sudah memetakan titik rawan bencana di provinsi ini, karena prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan tinggi terjadi hingga April 2025.
Oleh karena itu, Pemprov Kalsel berupaya meminimalisasi dampak bencana di daerah-daerah rawan bencana tersebut dengan memperkuat kapasitas personel kebencanaan.
Selain itu, membangun lumbung-lumbung sosial untuk menampung logistik penanganan bencana mulai dari kebutuhan pangan hingga obat-obatan.
“Ini yang merupakan garda terdepan dalam penanganan bencana,” ujarnya.
Daerah setempat yang menjadi perhatian karena tingginya curah hujan dan air pasang, yakni pesisir seperti Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala dan Kota Banjarmasin.
Selain itu, beberapa daerah rawan bencana di Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Balangan dan Kabupaten Banjar yang rawan dampak curah hujan tinggi.
“Saat ini ada sebanyak 47 lumbung sosial yang berada di kecamatan untuk seluruh daerah di Kalsel,” ujar Achmadi.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel Muhidin menyampaikan imbauan kewaspadaan ancaman bencana banjir khususnya kepada seluruh masyarakat kabupaten/kota.
“Saya mengimbau kepada pemerintah daerah bersama masyarakat kabupaten/kota di Kalsel untuk mewaspadai potensi dampak musim hujan, yakni banjir,” ujarnya.
Dia mengatakan saat ini Kalsel sedang dilanda musim hujan yang cukup tinggi dan merata di seluruh wilayah, berpotensi bencana banjir dan bencana alam lainnya.
Diperkirakan, ucap dia, kondisi cuaca seperti ini hingga bulan April 2025.
Sumber: ANTARA