KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Sekertaris DPD Partai Demokrat Kalteng Junaidi, sangat menyayangkan video viral Edy Mulyadi di sosial media yang mengatakan lokasi ibukota negara (IKN) tempat jin buang anak. Akibat pernyataan itu, membuat masyarakat Kalimantan resah bahkan geram karena Edy Mulyadi melontarkan kata-kata yang tidak pantas.
Menurutnya, boleh saja tidak setuju adanya peralihan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur, namun tidak semestinya mengeluarkan kalimat yang melukai perasaan masyarakat Kalimantan. Sah-sah saja jika tidak sepakat, hanya saja jangan ada kalimat yang menyinggung maupun menghina Kalimantan.
“Kita sangat menyesalkan pernyataan tersebut, saya selaku putra daerah meminta Edy Mulyadi mohon maaf kepada masyarakat Kalimantan. Pulau Kalimantan adalah surganya katulistiwa, jambrut katulistiwa,”ujar Junaidi.
Junaidi tak habis pikir, Edy Mulyadi bisa melontarkan kata-kata yang melukai perasaan masyarakat Kalimantan, padahal siapapun tahu, Borneo merupakan jambrut katulistiwa. Apalagi yang memutuskan pindah IKN adalah pemerintah.
Ia pun mengingatkan kepada seluruh warga Demokrat dimanapun berada, kalau pun tidak sepakat dengan pemindahan IKN dan hendak menyampaikan pendapat, lakukan dengan bahasa yang santun, bahkan
jangan sampai menyinggung harkat martabat serta perasaan warga Kalimantan.
Pemindahan IKN ke Kalimantan, berkah yang luar biasa. Disinilah peran sebagai warga Kalimantan, putra daerah agar mempersiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang mumpuni untuk membangun IKN.
“Jangan sampai kita terpinggirkan karena tidak siap secara SDM, jangan hanya evoria dengan adanya pemindahan ibukota. Terpenting melakukan pembenahan SDM putra putri Kalimantan agar pemindahan ibukota ini benar-benar jadi berkah bagi kita semua dan menjadi berkah bagi negara,”pungkasnya. (TVA)